BNN Ungkap 37.799 Butir Ekstasi Asal Jerman yang Dikirim ke Kantor Pos Jakarta Pusat

Seperti diberitakan sebelumnya, E dan D berperan untuk mengambil paket narkoba di Kantor Pos Jakarta Barat.

Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Deputi Bidang Pemberatasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Sebanyak 37.799 butir ekstasi diamankan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta pada Senin (4/3/2019).

Ini adalah hasil dari upaya pengembangan BNNP DKI Jakarta, yang bekerja sama dengan Polres Jakarta Barat.

Ketiga tersangka, E, D, dan M pun juga dibekuk di wilayah Jakarta Barat.

Seperti diberitakan sebelumnya, E dan D berperan untuk mengambil paket narkoba di Kantor Pos Jakarta Barat.

Sedangkan, M adalah orang yang memerintahkan E dan D untuk mengambil paket tersebut.

Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Johnypol Latupeirissa mengatakan, sindikat ini merupakan jaringan internasional, dan melibatkan bandar di salah lembaga pemasyarakatan di Jakarta.

Rampung Dini Hari, Manajemen Menara Peninsula Sebut Penangkapan Andi Arief Berjalan Sekitar 5 jam

Berawal dari informasi dan pemetaan, serta melakukan analisa intelijen, kita bisa mengetahui adanya informasi barang bukti yang akan masuk ke indonesia," kata Johnypol.

Ia menjelaskan, 37.799 ekstasi itu memang berasal dari Jerman.

Namun, sambungnya, BNNP DKI Jakarta masih mendalami di mana ekstasi tersebut diproduksi.

"Kalau kita lihat dari kemasannya, ini bahasanya bahasa Jerman. Tapi saat ini masih kita dalami," ucap dia.

Selain BNNP DKI Jakarta, BNN pusat sebelumnya juga mengamankan barang bukti berupa ekstasi di Medan Sumatera Utara.

Diciduk Polisi karena Pakai Narkoba, Arief Poyuono Sebut Andi Arief Korban Gagal Pemerintah Jokowi

Namun, untuk kasus ini, Deputi Bidang Pemberatasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Arman Depari mengatakan, pihaknya mesti bekerja ekstrakeras untuk membongkar upaya penyelundupan ekstasi yang berasal dari Jerman tersebut.

"Mereka tanam di tanah di sebuah kandang sapi di daerah Medan, Sumatera Utara. Oleh karena itu, kami harus menggali dulu tanahnya," jelas Arman di Kantor BNNP DKI Jakarta di kawasan Rasuna Said.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved