Kabar Artis

Aktor Luke Perry Wafat Kena Stroke, Dialah Dylan yang Lebih Dulu dari Dilan Sekarang

Penulis: Yogi Gustaman
Editor: Erlina Fury Santika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktor Luke Perry meninggal di usia 52 tahun di Los Angeles, Amerika Serikat.

TRIBUNJAKARTA.COM, AMERIKA - Aktor Luke Perry yang populer lewat Beverly Hills 90210 di awal 90-an meninggal karena stroke. 

Penampilan terakhir di dunia hiburan layar lebar terekam dalam film terbaru Tarantino, Once Upon A Time in Hollywood.

Luke Perry sempat dirawat di rumah sakit seminggu karena stroke, tapi dokter menyatakan dirinya meninggal di usia 52 pada Senin (4/3/2019).

"Dia dikelilingi oleh anak-anaknya, Jack dan Sophie, tunangannya Wendy Madison Bauer, mantan istri Minnie Sharp, ibunya Ann Bennett, ayah tirinya Steve Bennett, saudara lelakinya Tom Perry, saudara perempuannya Amy Coder, dan keluarga dekat serta teman-teman lainnya," kata juru bicara Perry, Arnold Robinson, kepada CNN.

"Pihak keluarga menghargai kucuran dukungan dan doa dari seluruh dunia untuk Luke dan dengan hormat meminta privasi pada masa berkabung ini. Tidak ada rincian lebih lanjut yang akan dirilis pada saat ini," demikian bunyi pernyataan dari Robinson.

Dilansir Kompas.com, terlahir dengan nama Coy Luther Perry III di Mansfield, Ohio, AZS dan dibesarkan di komunitas kecil Fredericktown, Perry pindah ke Los Angeles untuk mengejar karier akting segera setelah lulus dari SMA.

Di sana, ia mengerjakan serangkaian pekerjaan sambilan sambil mencoba menembus dunia seni peran.

Sejak 1988, ia telah bermain dalam berbagai seri televisi dan acara radio.

Namun, perannya sebagai seorang bad boy bernama Dylan McKay dalam Beverly Hills 90210 pada 1990, yang paling dikenal.

Namanya melejit saat itu seiring kepopuleran seri televisinya.

Intelektual muda Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir turut mengomentari meninggalnya Perry.

Sebelum anak milenial keranjingan sosok Dilan di film Dilan 1990 dan Dilan 1991, Perry adalah Dylan yang sebenarnya.

Perry adalah tokoh Dylan di film Beverly Hills, dia bad boy. 

"Oh No...

RIP #LukePerry," cuit Gus Nadir di Twitter melalui akun @na_dirs.

Sutopo Mendadak Jadi Dilan 1991, Cerita Tak Punya Pacar karena Naksir Ditolak Terus

Avenger Infinity War Raih Rp 22 Miliar di Hari ke-5, Dilan 1991 Raih Rp 24 Miliar di Hari ke-3

4 Hari Berturut-turut, Film Dilan 1991 Merajai Bioskop XII Plaza Depok

Selanjutnya ia mencuit dan mengaitkan sosok Perry tak bisa dipisahkan dari Dylan.

Beverly Hills merupakan serial ikonik yang mendongkrak pemerannya, termasuk Perry.

"Sebelum ada Dilan sekarang, anak 90-an tahunya yah Dylan di #BeverlyHills90210 yg diperankan #LukePerry ini," cuit Gus Nadir. 

Tak hanya Gus Nadir yang mengaitkan Perry dengan Dylan.

Netizen lain ada yang sepakat dengan cuitan Gus Nadir, terutama melihat paras ganteng Perry.

"Oh no..begitu wajah tuanya. Tetap ganteng," cuit Emmyis di akun @Emmyistiyanti.

Ada yang juga guyon menanggapi cuitan Gus Nadir.

"Gus na dirs sih bukan lihat dylannye, tapi lebih suka lihat temen2nya Dylan yg cantik2 itu..!" cuit Hasnizar NKRI di akun @hasnizar13.

"Aku curiga inspirasinya emang dari situ ya. Tahunnya sama soalnya. Bandel2nya juga. #RIPLukePerry," cuit Tahu nggak? Nggak, kan tempe di akun @ajgdefg.

Sebelumnya, Luke Perry mengalami serangan stroke pada Rabu (27/2/2019).

Menurut TMZ, petugas kesehatan mendapat panggilan darurat dari kediaman Perry di Sherman Oaks, California, pada Rabu pagi.

Ketika tim medis tiba di rumahnya, Perry dalam keadaan sadar dan bisa menjelaskan yang dialami.

Kondisinya memburuk dan ia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Serangan yang dialami Perry itu terjadi pada hari yang sama Fox mengumumkan penayangan remake drama seri Beverly Hills 90210.

Kenali gejala stroke

Belajar dari kasus Perry, ada baiknya semua orang mewaspadi stroke.

Stroke tterjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi dan dapat merusak atau mematikan sel-sel otak.

Bagian otak yang berbeda mengendalikan fungsi tubuh yang berbeda, sehingga stroke dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh.

Meskipun sulit untuk memprediksi munculnya stroke, tapi Anda dapat mengetahui gejala stroke ringan ataukah gejala serangan stroke.

Setiap orang mungkin akan memiliki gejala stroke yang berbeda-beda. Namun, beberapa kondisi berikut termasuk gejala stroke yang umum seperti dilansir hellosehat.com.

- Sulit berbicara atau memahami orang lain
- Mati rasa atau terkulai lemas di satu sisi wajah atau tubuh
- Sulit berjalan dan menyeimbangkan badan
- Masalah penglihatan
- Sakit kepala yang parah
- Pusing
- Sulit menelan

Dari gejala-gejala tersebut, beberapa orang yang mengalami stroke mungkin juga tidak merasakan sakit.

Meski begitu, waspadai semua gejala dan segera temui dokter Anda jika mengalami beberapa gejala tersebut.

Siapa pun yang mungkin mengalami stroke tidak boleh mengemudi. Gejalanya dapat dengan cepat menjadi lebih buruk, dan dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain dalam kecelakaan.

National Stroke Association merekomendasikan strategi mudah untuk membantu Anda mengenali apakah seseorang mengalami stroke.

Jika Anda berpikir bahwa seseorang di sekitar Anda mengalami stroke, coba lakukan FAST (face, arm, speech, time). Ini adalah sebuah strategi yang berarti:

Face: wajah Anda terkulai
Arm: lengan Anda melemah
Speech: kesulitan dalam berbicara

Jika seseorang tidak bisa mengangkat kedua lengan, tersenyum dengan kedua sisi mulut, atau mengucapkan kalimat lengkap, penting untuk mencari perawatan darurat.

Ini bisa menjadi gejala stroke. Karena semakin lama stroke tidak diobati, akan semakin memperparah keadaan Anda.

Efek dari stroke bisa bervariasi, tergantung pada area otak yang terkena.

Selain itu, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menerima perawatan juga berpengaruh.

Penundaan pengobatan memungkinkan lebih banyak sel otak yang rusak atau mati.

Beberapa orang mungkin hanya mengalami efek kecil setelah stroke, seperti kelelahan atau gangguan pada sistem koordinasi.

Sementara lainnya, mungkin perlu mempelajari kembali fungsi dasar, seperti berjalan dan menelan, dan membutuhkan perawatan lanjutan.

Biasanya orang yang pernah memiliki stroke akan mengalami gangguan penglihatan, dampak fisik dan emosional.

Setelah stroke, beberapa orang mengalami:

- Sulit menelan (disfagia)
- Tidak bisa mengangkat kaki bagian depan (foot drop)
- Masalah kencing atau buang air besar
- Rasa sakit, kejang
- Kelelahan
- Lumpuh
- Masalah tidur
- Kejang otot

Seseorang mungkin memiliki satu atau lebih dari gejala ini, yang keparahannya dapat meningkat atau juga bisa semakin membaik.

Selain itu, stroke bisa membuat seseorang merasa terguncang, bingung, dan takut.

Seseorang yang mengalami stroke mungkin mengalami depresi, gelisah, stres, merasa terbebani dan kehilangan identitasnya.

Berbicara dengan seorang profesional dapat membantu mengatasi perasaan-perasaan ini. Seorang terapis dapat membantu seseorang untuk mengatasi dampak emosional stroke dan membuat perubahan untuk mengurangi stres.

Sementara gejala stroke ringan juga dikenal dengan ministroke, adalah keadaan di mana saraf kekurangan oksigen akibat dari aliran darah yang terganggu yang berlangsung kurang dari 24 jam, biasanya dalam waktu beberapa menit. 

Stroke ringan juga muncul ketika bagian otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.

Tanda dan gejala stroke ringan sama dengan stroke lainnya, tetapi dapat berlalu lebih cepat.

Suatu ministroke biasanya berlangsung antara beberapa menit dan beberapa jam.

Gejala stroke ringan dapat berlalu begitu cepat sehingga seseorang nyaris tidak memperhatikannya.

Misalnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan berbicara atau bergerak selama beberapa menit sebelum berfungsi kembali.

Siapa pun yang mencurigai dirinya mengalami gejala stroke ringan, maka harus segera mencari perawatan darurat. 

Meskipun ministroke bukan stroke, kondisi ini harus diperlakukan sama seriusnya.

Mengalami ministroke adalah peringatan bahwa Anda berisiko tinggi terkena stroke. Untuk mengatasi risiko ini, harus segera diobati.

Satu dari setiap tiga orang yang mengalami ministroke akhirnya mengalami stroke iskemik dalam satu tahun dari ministroke.

Seringkali, stroke terjadi dalam beberapa hari atau minggu setelah mengalami kondisi ini. (TribunJakarta.com/Kompas.com/HelloSehat.com)

Berita Terkini