Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, PAGEDANGAN - Semakin dekat dengan hari pencoblosan atau Pilpres yang akan digelar pada 17 April 2019, intensitas hoax yang muncul ke permukaan semakin banyak dan menggila.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI Bidang Hukum, Henry Subiakto mengatakan hal itu terindikasi oleh semakin banyaknya berita hoaks provokatif yang diblokir setiap harinya.
"Oh jelas meningkat itu. Kalau persen harus riset dan agak berat. Tapi jelas meningkat dilihat dari pertama, yang kami blokir kemudian laporan hoaks itu meningkat. Dulu cuma empat sampai lima tiap hari di takedown dan umumkan hoaks, sekarang 10 sampai 12 bahkan lebih sehari," kata Henry usai menghadiri Comnews 2019 di Lecture Ball Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Rabu (13/3/2019).
Menurut Henry, meningkat berita hoaks meningkat sejak tahun 2014 dan terus meningkat hingga 2018 dan puncaknya pada tahun politik kini.
• Akun Instagram Misslambehoaks Jadi Senjata Kominfo Perangi Hoaks di Kalangan Milenial
Namun, ia meyakinkan kaum milenial saat ini sudah tidak terpengaruh oleh berita hoax dan lebih bisa memilah-milah informasi yang diragukan kebenarannya.
"Kalau anak-anak milenial saya rasa banyak yang tidak terpengaruh. Karena kalau lihat survei ya, itu sudah mengalami stagnans,i naik turunnya tidak parah selama tiga bulan terakhir padahal hoax semakin banyak. Mereka malah ketawa- saja, malah hoaks cuma dibuat untuk keributan di media sosial saja," kata Henry.