Sugeng mengajak berunding untuk menghindari kesalahpahaman.
"Kami pertemukan bahkan ada perangkat desa," ujar Sugeng.
"Kami ajak rundingan bersama, biar tidak salah paham antara mertua dan menantu ini," kata Sugeng.
3. Hingga Dilakukan Tes
Akibat permasalahan alat vital yang terlalu besar ini, pihak kepolisian pun melakukan tes kepada B.
Hasilnya, alat vital B masih tergolong normal untuk ukuran orang Indonesia.
4. Berakhir Damai
Setelah mendapatkan hasil tes yang menunjukkan alat vital B masih tergolong normal, pihak Sito pun akhirnya berdamai dengan B.
Mereka pun kembali akur meski sempat berseteru dan Sito pun tidak jadi melaporkan B.
"Akhirnya kedua belah pihak saling memaafkan," ungkap Sugeng.
"Hubungan mertua dan menantu ini kembali akur meski sempat berseteru. Dan jadi tidak ada yang dilaporkan, permasalahan selesai secara kekeluargaan," jelas Sugeng.
5. Jumatri Meninggal karena Epilepsi
Setelah melakukan penulusuran, anak Sito, Jumatri meninggal dikarenakan sakit epilepsi.
Sakit Jumatri karena epilepsi ini sudah dialami korban saat masih kecil.
Jadi, Jumatri murni meninggal karena epilepsi, bukan karena isu alat vital suaminya yang terlalu besar.
(Tribunnews.com/Whiesa)