"Dia orangnya tertutup, jarang bergaul. Saya tidak pernah ngobrol sama dia, kalau sama ibunya sering," tutur Nur Kholik.
Rumah Nur Kholik berjarak sekitar 50 meter dari rumah orangtua pelaku.
Di rumah tersebut, terduga pelaku tinggal bersama ibunda.
Nur Kholik merupakan tetangga paling dekat dengan rumah orang tua pelaku.
"Saya juga kaget ada polisi datang ke rumah itu menjelang subuh tadi. Saya mau mendekat tapi dilarang polisi," ujarnya.
Nur Kholik tidak begitu tahu dengan kehidupan AS.
Dia hanya tahu AS berjualan nasi goreng di wilayah Sambi, Kabupaten Kediri.
Tapi, Nur Kholik masih sering melihat AS pulang ke rumah orangtuanya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Dia sering mengumpulkan saudara-saudaranya di rumah itu. Kadang acara bakar-bakar dengan saudaranya," katanya.
Dikatakan Nur Kholik, perilaku AS memang berbeda dengan lelaki normal.
• Diminta Pendapat soal Hoaks Jelang Pilpres 2019, Jawaban Jokowi Buat Pembawa Acara Terpingkal
• Pengakuan Blak-blakan Gading Marten Soal Kedekatan dengan Dokter Muda Citra Juvita : Gue Capek
Tingkah lakunya seperti perempuan. Terutama caranya berjalan mirip dengan perempuan.
"Orangnya memang mbanceni (seperti perempuan), terutama kelihatan dari caranya berjalan," ujarnya.
Hal sama dikatakan warga lain yang juga tetangga jauh pelaku, Nawaru.
Dia juga kaget kalau AS merupakan salah satu pelaku pembunuhan terhadap guru honorer asal Kota Kediri yang jasadnya dibuang di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Menurutnya, AS memang jarang bergaul dengan warga di lingkungannya.