Pantauan TribunJakarta.com, Yusuf Mansur juga baru saja mengunggah sosok guru ngaji Jokowi itu.
Dalam postingan terbarunya itu, Yusuf Mansur tampak ingin menunjukkan sosok guru ngaji Jokowi yang turut serta umrah ke Tanah Suci.
• Annisa Pohan Ungkap Perilaku SBY Saat Temani Ani Yudhoyono Dirawat, Pembawa Acara Sampai Merinding
• Indonesia Dapat Tambahan Kuota Haji 10 Ribu Jemaah, TGB Singgung Manfaat Nyata Bagi Umat
Tampak dalam postingan tersebut, guru ngaji tersebut berada di sisi Jokowi seraya berjalan.
Di belakang guru ngaji Jokowi terlihat Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Tentang sosok Gus Karim, dari rangkuman TribunSolo.com, ia merupakan salah satu sosok yang kerap diajak Jokowi berkonsultasi soal agama.
Mengutip nu.or.id yang ditulis Ajie Najmuddin/Anam (link), Gus Karim adalah pengasuh Pesantren Al-Qur’aniyy Solo.
Gus Karim memang dekat dengan Jokowi sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.
• Abu Bakar Baasyir Pilih Golput pada Pilpres 2019, Begini Kata Kalapas Gunung Sindur
• Tangis Annisa Pohan Soal Kehidupan Keluarga Bak Roller Coaster, Ani Yudhoyono Diharap Tak Nonton
Saat pertama kali menyalonkan diri sebagai presiden pada 2014 lalu, Gus Karim merupakan sosok yang didatangi Jokowi untuk dimintai pendapat.
Jokowi juga waktu itu diberitakan sempat bertanya soal wiridan kepada Gus Karim.
“Sesaat sebelum pengambilan nomor urut, Jokowi sempat bertanya melalui SMS kepada saya, tentang wiridan apa yang perlu dibaca,” kata Gus Karim yang pernah menjadi ketua tanfidziyah PCNU Kota Solo.
“Gus, apakah wiridannya itu perlu dibaca? Saya jawab, ya perlu dibaca wiridan itu,” kata Gus Karim tanpa menyebut wirid apa yang diijazahkannya ke Jokowi.
Saking dekatnya dengan Jokowi, Gus Karim juga mempunyai kebiasaan memanggil Jokowi yakni Pak Wali.
Sementara itu, kata Gus Karim, Jokowi itu punya tiga nama panggilan.
“Pertama yoqowiyu, ini panggilan dari mereka yang terlalu mengidolakan."
"Adapula yang memanggilnya dengan biasa Jokowi, seperti saya. Lain lagi dengan yang tidak senang, memanggilnya dengan jo kui (jangan yang itu).”
Menurut Gus Karim lagi, Jokowi juga ikut andil dalam membesarkan jamaah selawat di Solo bersama Jamaah Muji Rosul (Jamuro).
“Saat Jokowi naik, mulai saat itulah Jamuro naik"
"Akhirnya kami pun meminta Jokowi untuk menjadi penasihat Jamuro,” ungkapnya.
Berkat andil Jokowi pula, jemaah Jamuro kini meningkat hingga ribuan orang.