Pilpres 2019

Said Didu Tuding Sistem IT KPU Berantakan, Mahfud MD Singgung Soal 'Kunci': Nanti Semuanya Terbukti

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Ilusi Insiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menuding sistem teknologi informasi (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) berantakan.

Pernyataan tersebut disampaikan Said Didu berdasarkan beberapa faktor.

Pertama Said Didu menganggap penjumlahan suara di situng KPU tidak otomatis mengalami perbaikan.

Kedua Said Didu menilai jumlah suara di situng tak otomatis selaras dengan foto C1 yang diunggah.

Hal tersebut disampaikan Said Didu di media sosial, Twitternya pada Kamis (25/4/2019).

"Dari kejadian yang sederhana pada sistem IT KPU seperti penjumlahan tidak autokoreksi,

otomatisasi data dengan penyesuaian gambar tidak terjadi dll menunjukkan bahwa sistem IT @KPU_ID amburadol atau memang dirancang untuk curang," tulis Said Didu.

Said Didu lantas meminta Mahfuh MD untuk berhenti memuji IT KPU.

TERPOPULER - Hanum Rais Sindir PSI Partai Nasib Satu Koma, Tsamara Amany Singgung Soal Kebohongan

Bijak Tanggapi Ajakan Boikot Nasi Padang Viral di Medsos, Mbah Mijan Beberkan Fakta Lain

TONTON JUGA

"Biar tidak terlalu jauh, mhn prof @mohmahfudmd berhenti memuji IT KPU," tulis Said Didu.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD langsung memberikan balasan kepada Said Didu.

Mahfud MD mengatakan seluruh permasalahan dalam perhitungan suara akan teratasi.

Hal tersebut teratasi saat perhitungan suara secara manual dilaksanakan.

Anang Hermansyah Tinggalkan Ashanty Usai Berdebat Masalah Duet, Arsy Histeris: Aku Mau Sama Bunda

Hadiri Sidang Bareng Hilda dan Billy Syahputra, Nikita Mirzani Teriaki Kriss Hatta: Enak Dipenjara?

Mahfud MD menganggap perhitungan suara manual adalah kunci dari kekisruhan selama ini.

"Nanti semuanya akan terbukti pd saat hitung manual.

Setelah hitung manual yang memuji maupun yang mencela IT KPU akan manggut2.

Kuncinya kan di situ," tulis Mahfud MD.

Seusai perhituangan suara secara manual dilaksanakan, Mahfud MD menilai giliran pihak Mahkamah Konstitusi yang akan diserang.

4 WNA Nonton Bareng Video Cerita Hidup Jokowi, Komentar Wanita Asal Cina Ini Bikin Terpingkal

Aurel Hermansyah Tutup Telinga Arsy saat Atta Halilintar Berkelakar Ini: Parah Banget Sih!

Mahfud MD menganggap hal tersebut sudah menjadi budaya sejak Pilpres 2004.

"Setelah itu giliran MK yang akan diserang.

Itu ritual politik sejak tahun 2004.

Bagus juga, sih, demokrasi. City semalam menang ya Pak @saididu," tulis Mahfud MD.

 Datang ke KPU, Mahfud MD Dikritik Rizal Ramli

Kedatangan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ke kantor KPU RI, Rabu (24/4/2019) dikomentari ekonom senior Rizal Ramli.

Saat ini semua mata tertuju ke KPU RI menyusul sejumah kesalahan entry data perolehan suara berbasis C1 plano ke Sistem Informai Perhitungan Suara (Situng).

Rizal Ramli menyinggung nama Mahfud MD yang turut perhatian terhadap pro dan kontra di publik soal kinerja KPU, khususnya soal entry data.

Mahfud MD mendatangi kantor KPU RI, RAbu (24/4/2019), turut hadir sejumlah tokoh seperti putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid, Alissa Wahid, ahli statistik IPB Asep Syaifuddin.

Mereka menamakan diri sebagai Gerakan Suluh Kebangsaan. Mahfud mengaku, menyambangi KPU untuk memastikan tak ada kecurangan yang dilakukan KPU.

Tuduhan KPU berbuat curang menjadi narasi yang banyak muncul di publik belakangan ini.

"Kami datang ke sini karena risih juga merasa terganggu dengan perkembangan terakhir di mana ada tudingan-tudingan dan dugaan yaitu terjadi kecuangan yang bersifat terstruktur di KPU," kata Mahfud dilansir Kompas.com dalam artikel: Mahfud MD Datangi KPU, Pastikan Tak Ada Kecurangan Pemilu.

Menurut Mahfud MD, meski terjadi beberapa kesalahan entry data scan formulir C1 ke Situng KPU RI, tetapi hal itu bukan berarti KPU berbuat curang.

Apalagi, kesalahan entry data tak seberapa jumlahnya jika dibandingkan jumlah keseluruhan TPS.

"Dari situ menjadi sangat enggak mungkin kalau ada rekayasa terstruktur. Kalau emang terstruktur artinya berpersen-persen (kesalahan entry-nya), ini cuma satu per dua ribu lima ratus," ujar Mahfud MD.

Mahfud MD menjelaskan kesalahan entry data C1 juga tidak dapat dibenarkan, namun KPU RI masih punya waktu untuk memperbaikinya.

MK Kesalahan entry itu pun tidak hanya merugikan atau menguntungkan salah satu paslon, tetapi keduanya.

KPU juga menjamin transparansi penghitungan dan rekapitulasi suara, lantaran setiap petugas dan saksi di TPS memegang formulir C1 atau hasil penghitungan suara.

"Jadi jangan tindak sendiri-sendiri dan jangan terus kembangkan hoaks yang seakan-akan di sini ada rekayasa," tegas Mahfud.

Cuitan keras Rizal Ramli

Langkah Mahfud MD mendatangi dikomentari Rizal Ramli lewat cuitannya di akun Twitter @RamliRizal pada Kamis (25/4/2019).

Rizal Ramli meminta Mahfud MD tak hanya melihat apa yang terjadi di KPU tapi juga memperhatikan apa yang terjadi di lapangan.

Ia mengibaratkan Pemilu 2019 sebagai pesawat terbang yang harus zero defect alias tanpa cacat.

Rizal Ramli menyamakan apa yang dialami KPU sekarang dengan kasus Boeing 737Max di mana semua maskapai penerbangan tak lagi percaya dan membatalkan membelinya.

"Mas @mahfud_md, tolong lihat kejadian di lapangan, jangan hanya di KPU. Pemilu ini diibaratkan pesawat terbang yang harus zero defect. KPU sekarang ini nyaris sama statusnya dgn kasus Boeing 737Max semua maskapai penerbangan ga percaya lagi dan batalkan 737 Max. jangan sampai," cuit Rizal Ramli.

Mahfud MD menanggapi cuitan Rizal Ramli tersebut dan menjelaskan apa yang terjadi adalah soal kesalahan entry C1 ke Situng KPU.

Guru Besar Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini mengetahui apa yang terjadi di lapangan, seperti yang disoal Rizal Ramli.

Bahkan, Mahfud MD siap memberikan 'pencerahan' berupa bukti besaran kesalahan entry daya C1 yang menimpa suara Prabowo-Sandi tak seperti yang digaungkan.

"Mas @RamliRizal. Ini soal entry data C1 di situng @KPU_ID . Kejadian di lapangan sih kita sama2 tahu, ke-2-nya sama. Nanti ada forumnya di KPU, Bawaslu, Polisi, dan MK. Clearkan soal entry C1 dulu: Yg salah adl 0,0004% (1/2500) dan menimpa 2 paslon. Kalau perlu bukti sy DM, Mas," ucap Mahfud MD.

Berita Terkini