Sandiaga Uno Setuju Pemilu Mendatang Gunakan Sistem e-Voting

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menyesalkan gugurnya 149 petugas kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNKAKARTA.COM, CIPUTAT TIMUR - Pemilu Serentak 2019 yang menimbulkan banyaknya petugas kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) gugur menjalankan tugas, serta banyaknya kendala terutama terkait logistik, Kemendagri memunculkan wacana untuk menggelar Pemilu sistem e-voting.

Hal itu mendapat respons dari cawapres 02, Sandiaga Uno, yang menyebutkan justru seharusnya e-voting sudah diterapkan di Pemilu sekarang.

Ia meyakini jika pesta demokrasi menggunakan sistem e-voting, maka hasilnya akan lebih baik.

"Mestinya sudah dilakukan sekarang ini dengan jumlah dana yang besar ini. Dengan investasi pemilu yang sudah canggih, hasilnya pasti lebih baik," jelas Sandiga di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (25/4/2019).

Ia bahkan menyebut dana Rp 25 triliun untuk penyelenggaraan Pemilu tahun ini mestinya bisa lebih canggih.

"Sekarang kita di jaman revolusi industri 4.0. Kita harus mampu naik kelas," ujarnya.

Ahli Sosiologi di Sidang Ratna Sarumpaet: Masyarakat di Dunia Maya Sama dengan Dunia Nyata

Honda Hadirkan Program Penjualan Menarik Selama IIMS 2019

VIDEO Peluncuran All-New BMW Z4 di IIMS 2019

Mantan orang nomor dua di DKI Jakarta itu menyebutkan bebebrapa dampak Pemilu yang menurutnya bisa ditanggulangi dengan e-voting.

Baginya, jumlah 149 petugas kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia, sampai kesimpangsiuran data adalah beberapa dampak Pemilu kali ini yang masih manual.

"Ya dengan e-voting, dengan sistem IT yang kuat, anak-anak muda yang hebat ya saya yakin bisa," jelasnya.

Berita Terkini