Wali Kota Cimahi Akan Relokasi Dua Rumah Warga
Camat Cimahi Utara, Dani Bastiani menyebut lokasi longsor yang menerjang rumah milik Yono (55) di Jalan Gombong Ciawitali, RT 04/19, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi memang wilayah yang rawan longsor.
Hal tersebut, kata dia, karena di wilayah itu terdapat tebing yang memiliki ketinggian 30 meter dan di atasnya merupakan perkebunan, sehingga kontur tanahnya labil saat turun hujan deras.
"Betul kalau melihat kondisi tebing dan kontur tanahnya memang rawan longsor, kami akan memberikan santunan kepada keluarga korban, termasuk memikirkan untuk membantu membangun rumah lagi," ujarnya di lokasi kejadian, Jumat (26/4/2019) malam.
Ia mengatakan, terkait santuan tersebut sudah disetujui oleh pihak pemerintah, termasuk Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna yang saat itu langsung meninjau ke lokasi longsor tersebut.
• Rossa Sabet Piala Penyanyi Solo di SCTV Music Awards 2019, Prilly Latuconsina Sampai Teriak-teriak
• Nonton Film Avengers: Endgame, Gadis 21 Tahun Masuk Rumah Sakit karena Menangis Terlalu Lama
• Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 1440 H yang Cocok Dibagikan di Media Sosial, Yuk Dicatat!
• Intip Niat Puasa Ramadhan dan 3 Amalan yang Dianjurkan
"Sudah dikoordinasikan dengan pemerintah Kota Cimahi, kami juga berencana akan melakukan relokasi rumah lain yang dekat dengan rumah yang ambruk diterjang longsor agar tidak terjadi hal serupa," kata Dani.
Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna turut berduka cita atas kejadian yang menimpa keluarga besar Yono tersebut, karena akibat kejadian itu enam orang mengalami luka ringan dan dua orang meninggal dunia.
"Untuk sementara mereka dievakuasi dulu ke rumah kerabatnya. Saya sudah menginstruksikan camat dan lurah untuk memetakan wilayah rawan bencana," katanya di lokasi kejadian.
Ajay juga berencana akan merelokasi dua rumah yang berdampingan dengan lokasi longsor agar tidak terjadi kejadian yang sama, termasuk pihaknya siap memberikan bantuan atau santunan terhadap keluarga korban.
Tips Hindari Longsor
Menurut BNPB, terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana pergerakan tanah tersebut.
Tips-tips ini bersifat preventif atau mencegah, meliputi perbaikan sistem peringatan dini, meningkatkan persebaran informasi yang bersifat edukatif, hingga beberapa hal bersifat teknis.
Pertama, adanya sistem peringatan dini di wilayah-wilayah yang secara geografis rawan terjadi tanah longsor, misalnya perbukitan, tebing, atau sekitar aliran sungai.
Upaya ini perlu dioptimalkan untuk meminimalisasi jumlah korban, baik jiwa maupun materi.