Pasalnya, kata dia, Anies Baswedan telah menurunkan jumlah titik bajir di DKI Jakarta.
"Kita harus apresiasi apa yang telah dilakukakan Anies," ucapnya.
"Pertama dari 54 titik banjir di 2017 sekarang sudah menurun cukup jauh tinggal 40 titik," sambungnya.
Menurutnya, dalam penanganan banjir Jakarta bukan soal meneruskan atau tidak apa yang telah dilakukan pada kepemimpinan sebelumnya.
"Tapi apa yang diprogramkan harus langsung dilakukan aksinya oleh SKPD yang bersangkutan," tuturnya.
• Seorang Penjahit Pinggir Jalan di Kemayoran Ini Punya Mimpi Menyekolahkan Anak Sampai Kuliah
• 161 Tempat Hiburan di Jakarta Barat Wajib Tutup Selama Bulan Ramadan
Di sisi lain, Penanganan banjir Jakarta era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipuji Gubernur Anies Baswedan.
Anies Baswedan tak menampik bahwa penanganan banjir di era Ahok lebih sulit dibandingkan dengan saat ini.
Pasalnya, lanjut Anies Baswedan, jumlah titik banjir di era Ahok jauh lebih banyak.
Untuk itu, Anies Baswedan pun berterimakasih kepada Ahok yang sebelumnya telah berupaya secara maksimal dalam menangani banjir Jakarta.
"Saya terima kasih semua orang yang pernah bertugas di Jakarta, termasuk Pak Basuki, pasti berpengalaman terkait dengan banjir. Karena banjir yang kemarin itu, bukan apa-apanya jika dibanding banjir yang pernah dialami Pak Basuki," kata Anies Baswedan di Monas, Kamis (2/5/2019).
Anies Baswedan pun sedikit menjelaskan mengenai dampak dari banjir Jakarta.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu menyebut bahwa jumlah pengungsi akibat banjir Jakarta hanya sebagian kecil saja bila dibandingkan dengan era Ahok.
Anies Baswedan membeberkan bahwa ada sekira 1.600 warga yang mengungsi akibat banjir Jakarta baru-baru ini.
"Kalu dulu bisa sampe 200 ribu (pengungsi). Jadi beliau memang pernah mengalami situasi yang sangat sulit dibandingkan dengan apa yang saya alami kemarin," tutur Anies Baswedan.
Ahok sendiri enggan berkomentar banyak terkait penanganan banjir saat ini.