Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Anggota Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat membongkar makam jenazah KQS, bayi berusia tiga bulan yang tewas dibunuh ayahnya.
Makam KQS di Jalan Madrasah 2, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk dibongkar untuk keperluan autopsi.
Adapun autopsi yang dilakukan dokter forensik RSCM dilakukan langsung di atas makam tersebut.
Sebuah tenda dan dan kain dipasang di area makam agar proses autopsi tidak dilihat oleh warga sekitar yang ikut mendekati area makam.
"Pembongkaran makam ini kami lakukan untuk melengkapi berkas perkara dan dengan pembuktian empirik terkait dengan penyebab kematian korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Irwandhy Idrus di lokasi, Rabu (8/5/2019).
Setelah proses hasil autopsi didapat, ujar Irwandhy, seluruh berkas akan disatukan dengan beberapa bukti-bukti yang didapat pihaknya.
"Setelah ini hasil yang kita dapatkan dari dokter forensik akan kita satukan dengan bukti-bukti yang lain guna kepentingan penyidikan," kata dia.
Beberapa warga yang menyaksikan proses pembongkaran makam itu mengaku geram dengan tindakan MS (23) yang tega menghabisi anaknya sendiri secara keji.
Mereka tak menyangka MS nekat bertindak keji dengan cara memukul, menggigit hingga memelintir korban yang baru berusia tiga bulan.
"Benar-benar enggak tahu malu tuh orang. Anak enggak berdosa dibunuh kayak gitu," kata Unang yang turut menyaksikan pembongkaran makam KQS.
Bayi berusia tiga bulan berinisial KQS tewas pada Sabtu (27/4/2019) setelah dipukul, digigit hingga dipelintir oleh MS yang merupakan ayah kandung sendiri.
• Suami Bunuh Istri dan 2 Anak Tiri di Aceh Utara: Kerasukan Setan dan Kesurupan di Kantor Polisi
• Antre Sejak Subuh, Pria Ini Gagal Dapat Tiket Mudik Gratis ke Kota Tujuan
• Karang Taruna RW 2 Cilangkap Gelar Kegiatan Ramadan, Mulai Mewarnai Kaligrafi Hingga Pesantren Kilat
Aksi keji itu dilakukan MS di rumah mereka saat sang istri sedang berbelanja ke pasar.
KQS sempat dilarikan ke Puskesmas Kebon Jeruk namun nyawanya tak tertolong.
Kasus ini terungkap setelah pihak puskemas melaporkan adanya korban meninggal tidak wajar ke Mapolsek Kebon Jeruk pada Selasa (30/4/2019) atau tiga hari setelah tewasnya KQS.
Kepada polisi, MS mengaku tega menghabisi nyawanya karena malu anak tersebut merupakan hubungan diluar nikah antara ia dan SK (22).
Sebelumnya, bahkan MS pernah mematahkan tangan dan kaki KQS karena menganggap anaknya itu merupakan pembawa sial baginya.