"Apalagi itu mau periksa pikiran orang, tingkahlaku orang? Itu ngga ada dalam alam pikiran generasi baru ini. Tapi karena kami duduk di tempat berbeda, terpaksa ada pro dan yang kontra," kata Fahri Hamzah.
Menurutnya, ide membentuk tim pengkaji ucapan tokoh tidak perlu di bela.
"Ngga perlu dibela, pikiranya emang salah," kata Fahri Hamzah.
Lalu Pimpinan Umum harian Kompas, Budiman Tanuredjo bertanya kepada Fahri Hamzah, soal pendapatnya adalah problem antar generasi?
"Antar generasi iya dengan yang itu (Wiranto). Itu orang yang ngga perlu dibela. Sebenarnya apa boleh buat karena kami di tempat yang berbeda," kata Fahri Hamzah.
"Tapi menurut saya begini, ayolah berpolitik canggihlah jangan ragu-ragu, kalau mau timpe musuh timpe aja," kata Fahri Hamzah dengan nada tinggi sambil menepukan dua tangannya.
"Ngga usah ,muter-muter mau demokrasi, mau terbuka, nanti kita akan lawan," kata Fahri Hamzah. (Kompas.com/TribunBogor/TribunJakarta)
Simak videonya