"Sebenarnya Vera sudah tidak mau lagi sama dia (DP). Soalnya pacarnya itu bengis orangnya, suka main tangan," ungkapnya.
Kerap kali Vera bercerita pada Suhartini bahwa dia telah menjadi korban kekerasan pacarnya.
"Terus saya bilang kenapa kamu tidak jerit kalau dia pukul kamu. Nggak bisa mak, nggak ada yang mau nolong kata vera. Cuma di rumah ini aku ngerasa aman mak," ujarnya.
Sehari-hari Vera bekerja sebagai kasir di Indomaret Jalan Jenderal Sudirman 3, Palembang. Ia selalu pergi dan pulang kerja seorang diri.
Pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 11.30 malam, pihak keluarga mulai merasa cemas karena bungsu empat bersaudara ini belum juga pulang ke rumah.
"Akhirnya dicek sama kakak Vera. Sampai di sana, orang toko bilang Vera sudah pulang dari jam setengah sebelas," ujarnya.
Pihak keluarga sudah melakukan berbagai upaya guna menemukan keberadaan Vera.
Mulai dari bertanya pada teman-temannya, bahkan juga sudah membuat laporan ke pihak kepolisian.
"Kami sudah lapor ke Polresta," katanya.
Suhartini berharap siapapun pelaku yang menghabisi nyawa Vera bisa mendapat hukuman setimpal.
"Anak saya mati, pelaku juga harus merasakan hal yang sama," tegasnya.
Polda Sumsel mengungkapkan dugaan Vera dimutilasi oleh orang yang memiliki hubungan dekat.
"Sementara dugaan awal kekasihnya. Dari informasi yang didapat dia masuk bersama seorang laki-laki, dugaan kuat pacarnya di penginapan tersebut. Tapi kita masih selidiki dan cari betul infomasi yang akurat," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, Sabtu (11/5/2019).
Saat ini Jatanras Polda Sumsel sudah saling berkoordinasi dengan Polres Musi Banyuasin untuk menyelidiki kasus ini.
Kronologi