Bukan Cuma Karyawan, Juru Parkir Ikut Terdampak Tutupnya Gerai Giant Ekpres Mampang Prapatan

Penulis: Annas Furqon Hakim
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amrullah (42), salah satu juru parkir di Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, saat ditemui pada Senin (24/6/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Bakal ditutupnya enam gerai retail Giant di wilayah Jabodetabek tidak hanya berdampak pada para pegawainya.

Juru parkir yang biasa mengatur dan menjaga kendaraan pengunjung juga terkena imbasnya.

Salah satunya di Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Di gerai ini, terdapat setidaknya 50 juru parkir yang bekerja dengan sistem shift.

Mendengar kabar Giant akan tutup, seorang juru parkir, Amrullah (42), mengaku pasrah.

"Ya tinggal mencari kehidupan masing-masing saja," kata Amo, sapaannya, saat ditemui di halaman parkir Giant Ekspres Mampang Prapatan, Senin (24/6/2019).

Bagi Amo, menjadi juru parkir memang bukan pekerjaan utamanya.

Suasana di Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Sebab, ia juga menjalani profesi sebagai ojek online.

Meski begitu, penghasilan yang ia dapat dari memarkirkan kendaraan pengunjung terhitung lumayan.

"Dalam seminggu kan kita kerja tiga hari. Sehari itu bisa Rp 180 ribu lah kalau lagi ramai," tuturnya.

Amo berharap, akan ada pengelola baru setelah Giant tempatnya mencari uang tutup pada 28 Juli 2019.

"Yang penting jangan pakai parkir struk. Kalau kayak gitu kan tukang parkirnya cuma dua, di loket semua," ujar bapak dua anak itu.

Di sisi lain, ia menjelaskan, lahan parkir di Giant Ekspres itu sangat membantu orang-orang yang ingin memiliki penghasilan tambahan.

Pasalnya, kata dia, banyak pekerja yang menjadi juru parkir di Giant ketika akhir pekan.

"Sabtu dan Minggu itu memang khusus buat orang-orang yang kerja, tapi masih cari tambahan," kata Amo.

Berita Terkini