Pilpres 2019

Prabowo Disebut Antidemokrasi, Faldo Maldini Menyangkal: 3 Kali Ikut Pemilu Kalah Semua

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini mengomentari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil suara Pilpres 2019.

"Ini juga dianggap kekalahan umat Islam, terlalu jauh lu berpikir, karena setahu gua yang bertarung semua agamanya Islam kok, dan perjuangan untuk policy yang pro terhadap umat Islam tidak akan pernah berhenti dengan kekalahan Pak Prabowo kita akan terus berjuang," kata Faldo Maldini.

"Lu bayangin Pak Jokowi dipantengin sama ulama, aksi massa sebanyak 212 itu, pasti siapapun presiden terpilih pasti tidak ngawur mengeluarkan kebijakan untuk umat mayoritas di Indonesia," tambah Faldo Maldini.

Hakim MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres, Tim Hukum 02 Denny Indrayana Malah Begini di Ruang Sidang

Dihujat Karena Ejek Fairuz A Rafiq Ikan Asin, Galih Ginanjar Merasa Tersudut: Faktanya Memang Begitu

Faldo Maldini kemudian mengatakan hormat kepada Prabowo Subianto.

Ia menganggap Prabowo Subianto sebagai pejuang demokrasi.

"Gua harus menyatakan hormat dan respect pada Prabowo sebagai pejuang demokrasi," kata Faldo Maldini.

Faldo Maldini menganggap Prabowo Subianto berhasil mematahkan argumentasi dan tuduhan bahwa dirinya antidemokrasi karena menjadi peserta Pilpres sebanyak tiga kali.

Penelusuran TribunJakarta.com di Pilpres 2009, Prabowo Subianto maju bersama Megawati Soekarnoputri.

Namun pasangan ini gagal meraih kemenangan.

Calon presiden Megawati Soekarnoputri dan calon wakil presiden Prabowo Subianto mengisi hari tenang menjelang pemilu presiden dengan masak bersama di kediaman Megawati di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2009). (kompas)

TKN Berencana Laporkan Saksi Sidang MK Prabowo-Sandi, Jubir BPN: Kita Sudah Biasa Dipenjara Kok

MK Tolak Seluruh Gugatan, Tim Hukum Prabowo Kompak Lakukan Ini, Denny Indrayana Beri Isyarat Tangan

Pilpres saat itu dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono

Di Pilpres 2014, Prabowo Subianto menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.

Pasangan Prabowo-Hatta harus mengakui keunggulan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Tahun ini, Prabowo Subianto maju lagi dan kembali menantang Jokowi sebagai petahana.

Prabowo menggandeng Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.

Kekalahan Prabowo Subianto di terulang kembali di Pilpres 2019.

Bakal Capres Prabowo Subianto dan bakal Cawapres Hatta Rajasa, berdiskusi saat acara deklarasi pencapresan mereka di Jakarta Timur, Senin (19/5/2014). Prabowo dan Hatta yang diusung enam partai, yaitu Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar, dan PBB ini akan mendaftarkan diri ke KPU pada Selasa (20/5/2014). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Hakim MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres, Tim Hukum 02 Denny Indrayana Malah Begini di Ruang Sidang

Faizal Assegaf Sebut Aksi PA 212 di MK Sebagai Bentuk Protes ke Prabowo, Novel Bamukmin Terpingkal

"Pak Prabowo mematahkan argumentasi dan tuduhan bahwa beliau antidemokrasi, 3 kali ikut Pemilu kalah semua, dan dia bisa membawa massa yang sudah pasti ke dia selama masa kontestasi ini, tiga kali guys, " kata Faldo Maldini.

Halaman
123

Berita Terkini