Tak disangka-sangka, ternyata penghasilannya dari menjual besi bekas tersebut jauh lebih besar ketimbang gajinya sebagai PNS di saat itu.
"Ada rumah mau dibongkar, ganti pager atau apa. Besi-besinya itu yang aku ambil. Saya bilang, jangan di buang. Buat saya saja daripada dibuang, sayang. Ternyata untungnya gede, saya bayarinnya kiloan. Ya bisa dibilang pengepul (besi bekas) betul," kata dia.
Chaidir, merauk keuntungan sekitar Rp 10 hingga 15 juta perbulan dari hasil pengumpulan besi bekas tersebut
Bisnis jual beli besi bekas tersebut, dilakukan Chaidir dari sebelum dirinya bekerja sebagai PNS.
Profesi itu pun masih ia teruskan hingga dirinya menjabat sebagai kordinator program kesehatan masyarakat tersebut.
"Gedean itu penghasilannya. Perputarannya lumayan, gaji saya zaman itu Rp 150 ribu. Sedangkan dari peerputaran (besi bekas) itu saya bisa meraup sampai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Dari hal-hal itu alhamdulillah saya bisa menikah dengan biaya sendiri," kata Chaidir.
Hasil penjualannya, lanjut Chaidir digunakan untuk biaya pernikahan.
Menurut Chaidir, salah satu kunci yang kerap kali membawanya pada keberuntungan adalah ketulusan dan keiklasan.
Melalui dua kunci tersebut, ia mengaku selalu menemukan jalan ketika merasa sedang dalam masa kesulitan. Apalagi, ia mengaku selalu enjoy menjalani tahap demi tahap dalam kehidupannya.
"Selama kita ikhlas dan berniat baik, insha allah selalu ada keberuntungan. Itu buktinya. Niat kita baik, tidak mau membebani orangtua, dikasih lah keberuntungan itu. Sabar aja, pelan-pelan. Nikmati prosesnya," pungkasnya.