Pengamat Politik Sebut Menteri Muda di Kabinet Jokowi Tak Cukup Profesional Semata, Ini Analisisnya

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Rr Dewi Kartika H
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi - KH Maruf Amin

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto angkat bicara mengenai menteri muda di Kabinet Jokowi jilid kedua.

Isu mengenai menteri muda di Kabinet Jokowi itu muncul setelah adanya pernyataan Presiden RI terpilih di Pilpres 2019 tersebut yang menyatakan, tak menutup kemungkinan untuk mengisi jajaran kabinetnya dengan anak-anak muda.

Kriteria anak muda yang diinginkan Jokowi untuk menjadi menterinya merupakan sosok eksekutor handal yang memiliki manajerial kompeten, dinamis, fleksibel dan mampu mengikuti perubahan zaman dengan cepat.

Adanya isu mengenai menteri muda di Kabinet Jokowi itu kemudian menjadi perhatian publik.

Gun Gun Heryanto pun turut menuturkan pendapatnya terkait wacana menteri muda di Kabinet Jokowi.

Intip Calon Menteri Jokowi Sang Putri Pengusaha, Angela Herliani Tanoesodibjo

Beasiswa LPDP Untuk Lulusan S1 & S2 Dibuka, Cek Syarat & Panduan Daftarnya!

Hal tersebut dikatakan pengamat politik Gun Gun Heryanto saat menjadi narasumber Dialog Kompas Tv dilansir TribunJakarta.com pada Rabu (3/7/2019).

Awalnya pengamat politik menuturkan, keinginan Jokowi mengenai menteri muda di kabinet itu perlu diapresiasi.

Jokowi Widodo saat meninggalkan kantor KPU RI di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Memang patut diapresiasi keinginannya karena kabinet perlu merepresentasikan perubahan zaman, salah satunya meregenerasi. Ini bagus untuk pemerintahan Jokowi," aku pengamat politik.

Pengamat politik menyatakan, Indonesia bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk tampil tak hanya simbolik tapi substantif.

"Kalau simbolik kan hanya sekadar memberikan panggung tapi substantif itu memberikan peran untuk efisiensi," tutur pengamat politik.

Istri Sopir Jokowi - Gibran Meninggal Tertabrak Truk, Suami Kenang Kebiasaan: Suka Motoran Sendiri

Reaksi Najwa Shihab Dengar Gibran Rakabuming Ungkap Putranya Jatuh: Ya Allah Jan Ethes

Kendati demikian, pengamat politik mengatakan tantangan politik Presiden Jokowi di periode keduanya yang akan datang.

"Tantangan Pak Jokowi sangat besar karena beliau harus meninggalkan legacy yang baik sebagai Presiden yang sukses," jelas pengamat politik.

Pengamat politik menyarankan agar Jokowi tak sekadar memilih nama dan usianya yang masih muda, namun terdapat tiga catatan yang harus diperhatikan.

"Ada tiga catatan utama yaitu tak bermasalah secara hukum dan sosial, punya kompetensi sesuai dengan jabatan yang akan diembannya," papar pengamat politik.

Menurut Gun Gun Heryanto, pengalaman itu tak diukur dengan lamanya waktu tetapi bagaimana pergulatannya seseorang tersebut.

"Pergulatan dia misalnya seperti aktivis yang nantinya menyumbang pengalaman. Tapi saat memimpin birokrasi terutama di Kementerian, tak cukup kemampuan profesionalitas saja namun juga perlu manajemen komunikasi eksternal dan internal," ujar pengamat politik.

Menangi 5 Kali Pemilu Berturut-turut, Jokowi Bocorkan Rahasianya

Resmi Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih 2019-2024, Senyum Semringah Jokowi Tinggalkan KPU RI

Gun Gun Heryanto mengungkapkan, sosok pemimpin di Kementerian itu tak cukup memiliki kemampuan profesional semata, tetapi juga perlu adanya dukungan politik.

"Ingat memimpin Kementerian itu jabatannya politis sehingga tak cukup kemampuan profesional, perlu juga dukungan politik," aku pengamat politik.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto (YouTube/Kompas Tv)

Dengan perlunya dukungan politik itu, lanjut pengamat politik, berarti membuat Jokowi harus menempatkan anak muda tersebut dengan back-up politiknya.

"Si Menteri juga harus punya jaringan komunikasi yang memadai karena kalau tak punya, dia gampang terterpa opini publik dan bisa berpengaruh kepada kinerjanya di persepsi publik," beber pengamat politik.

Begini Reaksi Spontan Nia Ramadhani saat Kebiasaan Belanjanya Terungkap: Yang Penting Halal!

Pengakuan Nia Ramadhani Pernah Dilabrak Kakaknya saat Masih Sekolah Bikin Syahnaz Bereaksi Ini

Pengamat politik menilai, Jokowi harus melihat integritas anak muda ketika akan memilihnya sebagai menteri di kabinet jilid kedua.

"Jokowi perlu melihat background kompetensi dan integritasnya karena anak muda juga banyak yang bermasalah dengan integritas, misalnya dia saat memimpin perusahaan tapi berurusan dengan hukum," jelas pengamat politik.

Pengamat politik Gun Gun Heryanto menegaskan, pemilihan anak muda di kabinet Jokowi merupakan sebuah momentum pergerakan perubahan yang harus dimulai.

Kendati pemilihan anak muda kabinet Jokowi sebagai momentum, lanjut pengamat politik, Jokowi tak bisa menyenangkan semua pihak.

"Tak mungkin Jokowi menyenangkan semua pihak, tak mungkin mengakomodir semua kebutuhan tapi fokusnya dengan kebutuhan kabinet," imbuh pengamat politik. 

PPDB SMP/SMA Jakarta 2019 Jalur Non Zonasi - Perlu Ambil Token & Verifikasi Kembali? Ini Aturannya!

Pendaftar Capai 714 Ribu, Ini Simulasi Cara Mengetahui Lolos/Tidak di SBMPTN 2019 Pakai Aplikasi

Simak videonya:

Berita Terkini