Ahok Diperlakukan Begini Saat Datangi Stasiun MRT, Sang Putra Ngeluh: Sulit Jalan dengan Pria Ini

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahok alias BTP mendatangi Stasiun MRT ASEAN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (5/7/2019).

Belasan bahkan puluhan orang berkumpul mengajak Ahok untuk berswafoto.

Hal tersebut membuat Nicholas Sean mengeluh.

Ia mengatakan terasa sulit berjalan dengan Ahok walau hanya beberapa meter.

Ahok alias BTP mendatangi Stasiun MRT ASEAN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (5/7/2019). (Instagram Nicholas Sean)

Hotman Paris Dampingi Fairuz di Kisruh Ikan Asin, Pablo Benua: Kalimat dari Mulut Dia yang Asusila

Sebut Rekonsiliasi Bukan Demi Rakyat, Haris Azhar Bahas Soal Pelanggaran HAM Prabowo & Pidato Jokowi

Pasalnya langkah mereka selalu terhenti akibat orang yang ingin berfoto dengan Ahok.

"Susah berjalan beberapa meter dengan pria ini (Ahok re)," tulis Nicholas Sean.

Ahok alias BTP mendatangi Stasiun MRT ASEAN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (5/7/2019). (Instagram Nicholas Sean)

Ngotot Fairuz A Rafiq Harus Berterima Kasih ke Rey Utami & Pablo, Farhat Abbas Buat Feni Rose Heran

Aboe Bakar Klaim PKS Tahu Diri Tak Gabung Jokowi, Johnny G Plate Bereaksi Ini Hingga Penonton Riuh

Jokowi Sebut MRT Keputusan Politiknya Bareng Ahok

Calon presiden petahana Joko Widodo menegaskan bahwa Moda Raya Transportasi ( MRT) yang kini sudah bisa dinikmati masyarakat Jakarta merupakan keputusan politiknya saat menjabat gubernur DKI bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang kala itu wakil gubernur.

"Itu pun putusan politiknya, kita putuskan saat saya jadi Gubernur saat itu dengan Pak Ahok," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan 10.000 pengusaha untuk Jokowi-Ma'ruf di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Jokowi meminta para pengusaha yang hadir dalam acara itu segera menjajal MRT yang saat ini masih dalam tahap ujicoba.

Presiden Jokowi sendiri sudah menjajal MRT sebanyak dua kali, termasuk saat menghadiri acara deklarasi dukungan di Istora ini.

Jokowi mengatakan, pembangunan MRT di Jakarta sebenarnya sudah terlambat.

Proyek itu menurut dia sudah diajukan sejak 30 tahun silam, namun selalu ditolak oleh gubernur-gubernur sebelumnya.

Alasannya karena tak membawa keuntungan. Namun, Jokowi mengaku ia tidak melihat untung dan rugi saat memutuskan untuk membangun MRT.

"Yang namanya transportasi massal itu ya rugi. Saat itu saya dipaparkan rugi. Kalau untung rugi, itu untuk para pengusaha. Kalau untuk negara, hitungannya bukan untung dan rugi," kata Jokowi disambut riuh para pengusaha yang hadir.

Menurut Jokowi, pembangunan transportasi massal harusnya memperhitungkan manfaat dan kepentingan masyarakat dan negara.

Halaman
123

Berita Terkini