Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPONDOH - Faried Abdurrahman, Ayahanda Paskibra Tangsel Aurellia Qurratu Aini bercerita mengenai anaknya saat menjalani pendidikan dan pelatihan (diklat)
Diberitakan TribunJakarta.com, Aurel sapaan karib pelajar SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong itu, meninggal dunia saat menjalani diklat Paskibra Tangsel.
Ditemui di rumahnya di bilangan Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang, Faried mengungkapkan bahwa anaknya disuruh memakan jeruk beserta kulitnya saat diklat.
Terlebih, Faried menduga, oknum pelatih yang menyuruh anaknya melakukan hal di luar kebiasaan itu hanya untuk mencari kesenangan atau have fun.
"Kemudian untuk makan jeruk dengan kulit kulitnya, saya rasa juga hal yang tidak perlu. Karena ini juga sebagai psikologis, jangan sampai hal yang tidak wajar yang dilakukan, yang entah seniornya atau entah siapapun oknum di situ yang melakukan, hanya untuk sekedar have fun ya, tapi ternyata itu yang menjadikan perang psikologis, dropping psikologis bagi anak anak, itu yang sangat luar biasa memberatkan," ujar Faried, Jumat (2/8/2019).
Faried juga mempermasalahkan anaknya yang disuruh push up dengan tangan mengepal di atas aspal.
"Almarhumah sendiri cerita dan ada bekasnya hitam hitam. Perempuan disuruh push up kepal di aspal," jelasnya.
Faried tak habis pikir, hal-hal di luar koridor itu bisa sampai hati diterapkan kepada diklat Paskibraka tingkat kota.
Sang ibu, Sri Wahyuniarti, mengatakan. Anaknya tidak hanya diminta memakan kulit jeruk dan push up dengan tangan mengepal.
Aurel bahkan dicubit hingga lebam di benerapa bagian tubuhnya.
Sri juga mengungkapkan anaknya pernah ditampar saat dillat itu.
"Kalau yang Aurel akui Aurel pernah ditampar. Saya bilang kalau sampai ditampar itu salah. Kembali saya rekap bahwa ada sistem yang salah. Dan dia seolah-olah mengoreksi, enggak kok mah, tamparannya enggak keras cuma didorong," ujar Sri.
Saat ini jenazah sudah dimakamkan di hari yang sama Aurel menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (1/8/2019).
Pihak keluarga masih mengatakan tahlilan sampai tujuh hari sepeninggal Aurel.