Rusuh di Papua

Kirim Ribuan Aparat ke Papua, Moeldoko Klaim Tak Maksud Menekan: Justru Ingin Memberikan Rasa Tenang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal, di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2018).

TRIBUNJAKARTA.COM - Polri mendatangkan 12 satuan setingkat kompi (SSK) atau 1.200 personel untuk membantu mengamankan sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat pasca-demonstrasi.

Diwartakan sebelumnya di Papua dan Papua Barat terjadi demonstrasi yang berujung kerusuhan, pada Senin (19/8/2019) silam.

TONTON JUGA

Polisi menegaskan bahwa situasi terkendali dan sudah kondusif.

Namun, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra beralasan, pengiriman pasukan tambahan ini tetap dilakukan karena polisi tidak meremehkan situasi.

"Kami dalam konteks pengamanan kan tak boleh underestimate, tetap dalam kondisi overestimate," ucap Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut, penambahan pasukan ke Papua Barat tak bermaksud untuk menekan warga Papua.

Moeldoko mengaku penambahan pasukan demi menciptakan ketenangan bagi masyarakat.

Moeldoko meminta penambahan pasukan ini tidak dipandang sebagai sesuatu yang negatif.

Video Viral Wanita Nekat Lepas Baju di Dalam Mal Bekasi, Bereaksi Ini saat Ditegur Petugas Keamanan

Hakim Tegur Prada DP Nangis Mengira Dipenjara 21 Tahun, Jaksa Diminta Bacakan Kembali Tuntutan

TONTON JUGA

"Justru itu kita penambahan pasukan itu, baik polisi maupun TNI tujuannya justru ingin memberikan rasa tenang, gitu ya. Bukan upaya untuk menekan, enggak," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).

Moeldoko menilai penambahan pasukan ini wajar mengingat baru saja terjadi kerusuhan di sejumlah wilayah di Bumi Cendrawasih.

Dia menjamin, aparat keamanan akan melakukan pendekatan persuasif untuk mencegah kerusuhan tidak kembali terjadi.

Massa demonstran saat merangsak ke halaman DPRD Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019).(KOMPAS.com/ IRSUL PANCA ADITRA) ((KOMPAS.com/ IRSUL PANCA ADITRA))

Viral Video Wanita Telanjang Dada, Pihak Mal Bekasi Beberkan Detik-detik Pelaku Nekat Buka Baju

Bukan Jokowi, Aktivis Ini Bongkar Alasan Pilih Gus Dur Sebagai Presiden yang Paling Mengerti Papua

Oleh sebab itu, dia meminta warga Papua tak perlu cemas dengan penambahan pasukan tersebut.

"Kita menginginkan penambahan kekuatan dalam rangka masyarakat itu biar tenang. Jangan dibalik-balik, merasa enggak aman, jangan. Salah itu pemahamannya," ujar Moeldoko.

Halaman
12

Berita Terkini