Wanita yang menjadi pengurus di Persatuan Indonesia Indonesia (Pertuni) DKI Jakarta itu, mengatakan, menyalurkan hobi, dalam hal ini memasak, penting bagi penyandang tuna netra.
"Ningkatin percaya diri dan jadi aktif berkegiatan," jelasnya.
Ia menyayangkan penyandang tuna netra yang mendapatkan kekhawatiran lebih dari keluarganya, sehingga sulit menyalurkan hobi dan kegiatannya.
"Karena memang enggak semua teman-teman bisa masak karena di rumah mereka over ptptective. Bukan mereka enggak mau, tapi karena mereka terbiasa enggak masak," ujarnya.
Saat ini, Ariani sudah menjalankan usahanya, Ayam Geprek Petukangan, sudah hampir satu tahun.
Ia juga sudah mempekerjakan empat orang pegawai di restorannya.