Jasad Terpanggang Dalam Mobil

Jasad Terpanggang Dalam Mobil, Kakak Korban: Terpenting Tertangkap Pelakunya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kakak Edi Chandra Purnama, Asoka (62) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).

Ia tidak mengetahui persis penyebab kebakaran tersebut. Namun, menurut informasi yang ia terima dari Damkar, kebakaran terjadi karena korsleting listrik.

"Katanya sih stop kontaknya meleleh, kalau saya sendiri kurang tahu. Pemadamnya ada empat mobil," ujarnya.

Maryati mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebab, lanjut dia, rumah itu sedang tidak dihuni.

"Lagi kosong rumahnya, nggak ada siapa-siapa. Saya juga nggak lihat ada keluarganya Pak Edi," tutur Maryati.

Sebelumnya, Edi Chandra dan Dana ditemukan tewas terpanggang di dalam mobil di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Jajaran Polres Sukabumi pun mengungkap jika keduanya merupakan korban pembunuhan.

Pelakunya adalah istri Edi, AK (35), dan anak tirinya berinisial KV (18). AK dan KV menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Edi dan Dana.

Saat ini, baik AK maupun KV telah berhasil diamankan pihak Kepolisian.

Istri jadi Dalang Pembunuhan Suami, Kakak Korban Ungkap Sosok Sang Adik

Edi Chandra Purnama atau karib disapa Pupung (54) tewas di tangan pembunuh bayaran sewaan istri dan anaknya, AK dan KV lalu dibakar dalam mobil di Desa Pondok Kaso Tengah, Cidahu, Sukabumi.

Kakak Pupung, Asoka (62) mengatakan adiknya yang tewas dibunuh karena motif masalah rumah tangga dan utang piutang itu merupakan pribadi yang sederhana.

"Humble, sederhana, kemudian sayang keluarga, kemudian agamanya bagus. Hidupnya standar lah," kata Asoka di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).

Sepengetahuannya, tak pernah ada masalah besar antara Pupung dan AK yang kini sudah diringkus anggota Satreskrim Polres Kabupaten Sukabumi.

Tak hanya di mata keluarga, satu sahabat yang sudah mengenal Pupung sejak masih bersekolah di SMAN 70 juga menilai almarhum merupakan orang yang sederhana.

"Dia orangnya baik, sederhana. Enggak pernah macam-macam lah orangnya. Saya kaget pas dengar Pupung sudah enggak ada, terakhir ketemu beberapa bulan yang lalu," ujar Ega.

Halaman
1234

Berita Terkini