Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Penyebab kematian Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23) yang ditemukan tewas terpanggang dalam mobil di Desa Pondok Kaso Tengah, Cidahu pada Minggu (25/8/2019) tak bisa diketahui.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan sebab kematian tak bisa diketahui karena kedua jasad nyaris jadi arang saat ditemukan warga sekira pukul 12.00 WIB.
"Tanda-tanda perlakuan (penganiayaan) sudah tak bisa dilihat. Baik apakah korban mengalami luka akibat benda tajam dan tumpul sudah tak bisa dilihat," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).
Buruknya kondisi jasad membuat pihak keluarga belum dapat memakamkan Pupung dan Dana karena harus menunggu hasil identifikasi tim dokter forensik.
Edy mencontohkan parahnya kondisi jasad ayah dan anak itu yang bagian tulang jari kedua tangan dan kakinya lenyap jadi abu karena terpanggang.
"Kondisi jasad korban tersisa 80 persen. Secara keseluruhan hangus terbakar, sebagian tubuh korban sudah jadi arang. Jadi secara fisik sulit dikenali," ujarnya.
Identifikasi untuk memastikan kedua jasad merupakan Pupung dan Dana hanya bisa dilakukan dengan cara menyandingkan data posmortem dan antemortem.
Dalam beberapa hari kedepan, Edy menyebut hasil identifikasi kedua jasad yang dibunuh karena motif masalah keluarga dan hutang itu dapat keluar.
"Kami lakukan secara scientific (ilmiah), kami ambil data antemortem dan posmortem. Pengambilan data posmortem sudah dilakukan sejak kemarin. Data antemortem diambil dari gigi dan DNA keluarga korban," tuturnya.
Merujuk kondisi kedua korban, Edy memperkirakan Pupung dan Dana setidaknya terpanggang dalam mobil selama rentan satu hingga tiga jam.