TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sebelum tewas di tangan pembunuh bayaran, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) pernah cekcok dengan Aulia Kesuma.
Cekcok itu dimulai Aulia Kesuma. Sebagai istri muda Aulia meminta Pupung menjual rumahnya di Lebak Bulus, 1 Kav 129 B Blok U 15, RT 03/05, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Di rumah ini Pupung tinggal bersama M Adi Pradana alias Dana (23), putra dari istri pertamanya.
• Bu Rusmini yang Kepalanya Pernah Ditendang Meninggal Dunia, Sang Anak Menunduk di Samping Keranda
• Istri Tua Berperan Bongkar Aulia Kesuma yang Bakar Jasad Pupung dan Dana di Dalam Mobil
• Aulia Kesuma Antar Kelvin Alami Luka Bakar 30 Persen Setelah Bakar Jasad Pupung dan Dana di Mobil
Sempat Ancam Aulia
Aulia Kesuma beralasan menjual rumah di Lebak Bulus untuk membayar utang.
Namun, Pupung menolak permintaan istrinya itu dan mengancam membunuh Aulia Kesuma jika benar rumah tersebut dijual.
"Istri ini inisial AK mempunyai utang. Kemudian dia ingin menjual rumahnya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
"Tapi suami ini (Edi) mempunyai anak jadinya tidak setuju dan dia mengatakan kalau menjual rumah ini 'kamu (AK) akan saya bunuh'," imbuh Argo.
Penolakan sang suami yang notabene sebagai Co Founder Earth Flat ini membuat Aulia Kesuma murka.
Ia meminta bantuan suami mantan pembantunya untuk mencari pembunuh bayaran guna menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu.
Suami mantan pembantu di rumah itu mendapatkan dua orang pembunuh bayaran dari Lampung berinisial S dan A.
Mereka datang ke Jakarta menggunakan travel dan bertemu dengan Aulia Kesuma di dalam mobil di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Aulia Kesuma menjanjikan bayaran Rp 500 juta untuk membunuh Pupung dan Dana.
"Akhirnya di dalam mobil, deal (setuju) untuk membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 juta," ungkap Argo.
Pupung Tewas Diracun, Anak Dibekap
Pembunuh bayaran S dan A terlebih dulu bertamu dan menemui Pupung di rumahnya pada Sabtu (24/8/2019).
Kelvin turut ikut bersama mereka.
Dalam sebuah pesan terakhir yang diterima kekasih Dana, diketahui pada Sabtu dini hari Dana menerima saudaranya di rumah.
Apakah saudara yang dimaksud Dana adalah Kelvin? Polisi masih menyelidikinya karena Kelvin masih dirawat di RSPP karena luka bakar 30 persen.
Kedua pembunuh bayaran S dan A menaruh racun di minuman yang diminum Pupung.
"Dengan harapan langsung meninggal. Setelah dia lemas dicek enggak gerak," imbuh Argo.
Sementara itu Aulia Kesuma meminta Kelvin untuk mencekoki Dana dengan minuman keras.
Setelah Dana mabuk kemudian dibekap hingga tewas.
Pada Sabtu (24/8/2019) malam, lantai dua rumah Pupung terbakar karena korsleting listrik.
Namun saat kebakaran dan tim pemadam kebakaran tiba, rumah tersebut tak dihuni.
Artinya, Pupung, Dana, Kelvin dan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A sudah tak ada di rumah.
Hal itu disampaikan Maryati, istri Ketua RT 03/05 Lebak Bulus.
"Malam Minggu sekitar jam 19.30 WIB. Tapi pemadam datangnya telat, sampai situ sudah mati apinya," ujar Maryati ditemui di kediamannya, Selasa (27/8/2019).
Ia tidak mengetahui persis penyebab kebakaran tersebut.
"Katanya sih stop kontaknya meleleh, kalau saya sendiri kurang tahu. Pemadamnya ada empat mobil," ujar dia.
Baru Bayar Rp 100 Juta
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengakui belum mengetahui motif Aulia Kesuma menyewa pembunuh untuk menghabisi Pupung dan Dana.
Penyidik masih meminta keterangan Aulia Kesuma dan menunggu Kelvin pulih karena menerima luka bakar 30 persen.
Soal pembunuhan sewaan memang benar digunakan Aulia Kesuma. Namun Rudy tak menjelaskan berapa total yang dijanjikan Aulia Kesuma ke para pelaku.
"Istrinya ditahan sama Polda Jabar. Istrinya sudah dijanjikan uang Rp 100 juta dari total yang kita masih dalami. Rp 100 juta sudah diberikan," ucap dia.
Ketika disinggung soal adakah kemungkinan Aulia Kesuma cemburu dengan istri tua Pupung, menurut Rudy, tidak juga.
"Hasil pemeriksaan tidak ada kecemberuan dan hanya soal utang piutang," kata Rudy. "Dia kena pasal 340 pembenuhan berencana."
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi membenarkan ikut menangkap Aulia Kesuma.
"Iya betul (otak pelaku tertangkap), saya yang pimpin nangkap tadi," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Senin (26/8/2019) malam.
Jasad Pupung dan Dana kemudian dimasukkan ke dalam mobil yang dibawa pelaku ke SPBU Cirendeu, Tangerang Selatan.
"Para eksekutor menyuruh saudari AK (Aulia Kesuma, red) untuk mengambil mobil yang berisi jenazah yang sudah mereka bunuh," kata Nasriadi.
Kemudian pada Minggu, 25 Agustus 2019, pukul 07.00 WIB, Aulia Kesuma dan Kelvin mengambil mobil berisi jasad Pupung dan Dana dan membawanya ke Cidahu, Sukabumi.
"Di dekat tempat kejadian perkara saudari AK membeli 1 botol bensin dan menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," sambung Nasriadi.
Aulia Kesuma Antar Kelvin ke RSPP
Kelvinlah yang bertugas membakar mobil berisi jasad Pupung dan Dana, namun ia terluka bakar sampai 30 persen.
Diketahui, jasad Pupung dan Dana terbakar bersamaan mobilnya yang diparkirkan pelaku di pinggir Jalan Cidahu-Parakansalak, Cidahu, Sukabumi.
Sementara bensin yang dipakai untuk membakar jasad Pupung dan Dana di dalam bangku belakang mobil, dibeli Aulia Kesuma dekat lokasi.
Dari sana Aulia Kesuma kemudian membawa Kelvin ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
"Ketahuan anaknya dirawat di Jakarta dengan luka bakar 30 persen. Yang bawa ke situ ibunya. Mobil dibawa ke Sukabumi setelah itu dibawa ke Jakarta karena anaknya kena luka bakar," terang Rudy.
Terpisah, Kepala Manejemen Rumah Sakit Pusat Pertamina, Agus W Susetyo, mengatakan Kelvin masih menjalani perawatan.
Kelvin datang ke RSPP bukan atas rujukan pihak manapun.
"Kita tidak terima rujukan dari pihak mana pun ke emergensi, dia (Kelvin, red) datang sendiri," kata Agus saat ditemui di kantornya pada Selasa (27/8/2019).
Kelvin datang ke RSPP pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, atau beberapa jam setelah membakar mobil yang di dalamnya terdapat jasad Pupung dan Dana di Cidahu, Sukabumi.
"Info yang kami terima yang bersangkutan diantar oleh keluarganya. Tapi kami tidak tahu hubungannya apa. Saya kurang mendalami sampai sejauh itu," tutur Agus.
"Waktu datang dalam keadaan sadar. Sampai sekarang pun kondisinya sadar," tambahnya.
Di sisi lain, Agus juga belum bisa memberikan penjelasan rinci soal luka bakar yang diderita Kelvin.
"Kita melindungi hak dari pasien. Yang jelas, saya sampaikan, KV ada di sini dalam perawatan," ucap dia.
Dalam kasus ini, Aulia Kesuma sudah ditahan di Polda Jawa Barat, sementara Kelvin masih menjalani perawatan di RSPP, Jakarta Selatan, di bawah pengawasan kepolisian.
Sedangkan dua eksekutor Pupung dan Dana, yakni S dan A sudah ditangkap dari persembunyiannya di Lampung dan sudah dibawa ke Polda Metro Jaya. (TribunJakarta.com/Tribun Bogor/Kompas.com)