Baca tanpa iklan
Sebelum akhirnya David pindah memperkuat Pohang Steelers, tim yang berkompetisi di Korea Selatan selama setengah musim di tahun 2019.
Berbeda dengan David yang berposisi striker, posisi asli Williams adalah gelandang bertahan, selain bermain sebagai gelandang, ia juga bisa bermain sebagai center back.
Dua musim terakhir, dia bermain di I-League India bersama Neroca FC.
Musim 2017/2018 dia mengantarkan Neroca FC finis kedua di klasemen akhir. Lalu finis keenam pada musim 2018/2019.
Williams, pemain 25 tahun itu menjadi pemain kunci di Neroca FC dan miliki menit bermain tinggi, dari 20 pertandingan, pemain dengan tinggi 176 cm itu hanya absen sekali karena akumulasi kartu.
Sebagai pemain bertahan, dia menyumbangkan dua gol dan empat assist.
”Posisi saya sebenarnya gelandang bertahan. Namun, musim lalu bersama Neroca saya dua kali bermain sebagai centre back, ketika pemain di posisi itu absen,” ungkap Williams seperti dikutip Surya (Grup Tribunmadura.com) dari laman resmi Persebaya.
Bisa bermain di dua posisi menjadi keuntungan tersendiri bagi Persebaya.
Tidak lain karena banyaknya pemain bertahan yang dipanggil timnas.
Saat ini saja tiga bek Persebaya dipanggil timnas senior.
Belum lagi, mulai Oktober nanti ada pemusatan latihan panjang timnas untuk SEA Games.
Di tim tersebut, kemungkinan besar defender Rachmat Irianto dan striker Osvaldo Haay dipanggil.
Meski ini kali pertama dirinya bermain di Indonesia, disampaikan Williams, ia cukup familier dengan pemain-pemain Persebaya. Di antaranya adalah Irfan Jaya, Osvaldo Haay, maupun Otavio Dutra.
”Saya sudah mempelajari rekaman beberapa pertandingan Persebaya. Saya rasa saya tidak akan mengalami masalah untuk beradaptasi di tim ini,” paparnya.
Setelah resmi menjadi bagian Persebaya, Williams sudah ikut belatih dengan Persebaya pagi ini di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa (27/9/2019).