TRIBUNJAKARTA.COM - Bulan Muharram akan jatuh pada Minggu 1 September 2019.
Bulan Muharram sendiri menjadi bulan yang spesial bagi umat Muslim.
Hal ini karena puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram.
Dalam bulan Muharram terdapat hari yang cukup bersejarah dan diagungkan, ialah hari Asyura (10 Muharram).
Pada hari ini Rasulullah menjalankan ibadah puasa sunnah.
Orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melakukannya pada masa jahiliyyah.
Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.
Puasa Asyura sendiri memiliki keutamaan dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
Rasulullah bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu. (HR.Muslim: 1162).
Kemudian Rasul mengetahui jikalau puasa tersebut juga dilakukan oleh umat Yahurdi, dan tidak ingin menjalankan hal sama.
Rasul pun mengatakan rencananya untuk melakukan puasa sehari sebelum puasa Asyura.
صَامَ رَسُولُ الهِع صَلَّى الهُت عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ الهِس إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ الهَِ صَلَّى الهُم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ الهَِ صَلَّى الهَُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para shahabat berkata:”Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9.”, tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” (HR Muslim: 796)