Perbaikan Jembatan Gantung di Jagakarsa Terkendala Pembebasan Lahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan gantung di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Rencana perbaikan jembatan gantung yang rapuh di Srengseng Sawah, Jagakarsa, menemui berbagai kendala.

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, pihaknya masih menyusun laporan terkait perbaikan jembatan tersebut.

Nantinya, laporan darinya bakal diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk ditindaklanjuti.

"Saya sedang menganalisis mana alternatif yang paling bagus. Saya mesti cermat sekali," kata Marullah saat dihubungi, Selasa (3/9/2019).

Salah satu kendala yang dihadapi, jelas Marullah, adalah soal pembebasan lahan di sekitar jembatan gantung.

Pasalnya, masih terdapat sejumlah rumah warga di sekitar jembatan yang berada di atas aliran Sungai Ciliwung.

"Jangan sampai ada yang dirugikan, apalagi masyarakat. Semuanya harus diperhitungkan," ujar Marullah.

Sebelumnya, TribunJakarta.com sempat menyambangi jembatan gantung tersebut.

Kondisinya tampak membahayakan bagi warga yang melintas lantaran hanya beralaskan bambu dan seng.

Pengaitnya pun hanya menggunakan tali sling yang terikat di pohon kelapa dan kapuk.

Bahkan, warga sekitar bernama Syafei (56) mengungkapkan, jembatan gantung itu nyaris menelan korban jiwa.

"Pernah waktu itu yang terjeblos, waktu belum dikasih seng. Ini kan baru-baru ini saja pakai seng," ungkap Syafei.

Jembatan Gantung di Jagakarsa Memprihatinkan, Ini Permintaan Wali Kota Jakarta Selatan

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali berharap adanya koordinasi antara Dinas Bina Marga dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).

Hal itu terkait perbaikan jembatan gantung di Srengseng Sawah, Jagakarsa.

Jembatan gantung di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Sebab, jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antara Jakarta Selatan dan Depok itu berada di atas aliran Sungai Ciliwung.

"Jadi saya ingatkan lagi ke teman-teman Bina Marga karena ini (perbaikan jembatan) bukan kewenangan mereka ya. Kalau sudah ada di atas kali Ciliwung itu biasanya BBWSCC," kata Marullah saat dihubungi, Selasa (27/8/2019) malam kemarin.

Tapi jika perbaikan jembatan bukan ditangani oleh BBWSCC, Marullah menegaskan jika pihaknya siap mengambil alih tanggung jawab tersebut.

"Kalau seperti itu, mungkin nanti ada klausulnya. Apakah kita bangun atau cari sponsor lagi, nanti pentunjuknya dari Gubernur," jelasnya.

Sebelumnya, TribunJakarta.com sempat menyambangi jembatan gantung tersebut pada Senin (26/8/2019).

Kondisinya tampak membahayakan bagi warga yang melintas lantaran hanya beralaskan bambu dan seng.

Pengaitnya pun hanya menggunakan tali sling yang terikat di pohon kelapa dan kapuk.

Bahkan, warga sekitar bernama Syafei (56) mengungkapkan, jembatan gantung itu nyaris menelan korban jiwa.

"Pernah waktu itu yang terjeblos, waktu belum dikasih seng. Ini kan baru-baru ini saja pakai seng," ungkap Syafei.

Untungnya, lanjut dia, orang yang terceblos itu tidak sampai tercebur ke aliran Sungai Ciliwung di bawahnya.

Dinas Bina Marga DKI Jakarta Belum Tahu Ada Jembatan yang Kondisinya Memprihatinkan di Jagakarsa

Keberadaan jembatan gantung yang kondisinya memprihatinkan di Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa, ternyata belum diketahui Dinas Bina Marga DKI.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho mengaku belum menerima laporan terkait temuan jembatan tersebut.

Ia pun mengatakan bakal menginstruksikan jajarannya untuk segera mengecek lokasinya.

"Kita akan cek dulu. Kalau bisa diatasi Sudin, mereka yang atasi. Kalau tidak bisa, nanti Dinas yang turun," kata Hari saat dihubungi, Selasa (27/8/2019) malam kemarin.

Nantinya, lanjut dia, hasil laporan jajarannya akan menjadi landasan untuk memperbaiki jembatan secara permanen.

"Kita memang sedang memprioritaskan jembatan antarkampung. Oleh karena itu, kita akan koordinasi dengan pihak terkait," ujar dia.

Hal serupa juga diutarakan Camat Jagakarsa, Mundari. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lokasi jembatan gantung itu.

"Saya akan cek ke lokasi langsung. Hasil laporannya akan kita serahkan ke Wali Kota Jakarta Selatan," tutur Mundari.

 

Pemkot Jaksel dan BNNP DKI Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba kepada Ratusan Pelajar

Putri Hafiz Muzammil Hasballah Wafat di Usia 1 Hari, Ucapan Duka Teuku Wisnu Disorot Singgung Surga

Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Setuju Anggota Dewan Miliki Tenaga Ahli

RS Polri Kramat Jati Kesulitan Identifikasi 4 Jasad Korban Kecelakaan Tol Cipularang

Vlog Challenge, Baso Aci Akang Bagikan HP dan Jutaan Voucher Makan Gratis

Sebelumnya, TribunJakarta.com sempat menyambangi jembatan gantung tersebut pada Senin (26/8/2019).

Kondisinya tampak membahayakan bagi warga yang melintas lantaran hanya beralaskan bambu dan seng.

Pengaitnya pun hanya menggunakan tali sling yang terikat di pohon kelapa dan kapuk.

Bahkan, warga sekitar bernama Syafei (56) mengungkapkan, jembatan gantung itu nyaris menelan korban jiwa.

"Pernah waktu itu yang terjeblos, waktu belum dikasih seng. Ini kan baru-baru ini saja pakai seng," ungkap Syafei.

Untungnya, lanjut dia, orang yang terceblos itu tidak sampai tercebur ke aliran Sungai Ciliwung di bawahnya.

Berita Terkini