TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi anak Elvy Sukaesih yang mengamuk dan merusak sebuah warung kelontong di Jalan Usaha, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur menjadi perbincangan masyarakat.
Anak Elvy Sukaesih (Haidar) itu diduga ngamuk karena ditolak berutang empat bungkus rokok.
Selain mengamuk, rupanya Haidar juga menyerang pemilik warung kelontong, Junaidi (48) dengan pedang.
TONTON JUGA:
Adanya peristiwa anak Elvy Sukaesih yang ngamuk dan merusak warung kelontong itu membuat polisi bertindak.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo menyatakan, anggotanya langsung datang kelokasi dan menanyakan kronologi kejadian tersebut.
Ia juga memastikan bahwa benar sosok Haidar merupakan anak Elvy Sukaesih.
"Anak kandung Elvy Sukaesih. Enggak lama habis kejadian, anggota Polsek langsung datang ke lokasi dan meminta keterangan terkait kronologis kejadian," jelas Hery di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019).
• Irjen Firli Jadi Ketua, Saut Situmorang Sontak Mundur: Bedakan Cemen dengan Penegakan Nilai KPK
Haidar yang disebut anak tertua Elvy mengamuk setelah permintaan berutang rokok yang disampaikan pembantu pelaku ke pemilik warung, Junaidi (48) ditolak.
Penolakan tersebut membuat Haidar kalap lalu menyerang Junaidi, merusak warung, pagar rumah warga, pot bunga, dan barang lainnya.
"Korban dan pelaku masih bertetangga. Adapun Pelaku melakukan perbuatannya dengan cara mengamuk dan merusak warung dan pintu pagar rumah," aku Hery.
Beberapa saat usai Haidar mengamuk, Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati Iptu Dicky dan anggota Jatanras Ditkrimsus Polda Metro Jaya tiba di lokasi.
Meski Junaidi awalnya hendak melaporkan kasusnya ke Polres Metro Jakarta Timur, Hery menuturkan hingga kini belum ada laporan.
"Belum ada laporan, tapi anggota Polsek Kramat Jati sudah cek lokasi dan meminta keterangan. Pelaku diamankan anggota Jatanras Polda Metro Jaya," tutur Hery.
• Jadi Keluarga Presiden ke-3 RI, Begini Kisah Cucu BJ Habibie Banting Tulang Demi Biayai Kuliah
Nasib Anak Elvy Sukaesih
Aksinya yang mengamuk dan merusak warung kelontong membuat Haidar sempat diamankan polisi pada Kamis malam (12/9/2019).
Kendati demikian, anak Elvy Sukaesih itu tak diproses oleh polisi karena pihak keluarga menunjukkan surat keterangan gangguan jiwa.
"Enggak jadi diamankan. Keluarganya menunjukkan surat keterangan gangguan jiwa," imbuh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
• Temani BJ Habibie Sejak Kecil, Farrah Habibie Kenang Kebiasaan Sang Eyang: Matamu Selalu Berbinar
Lebih lanjut, Kombes Argo Yuwono menuturkan nasib anak Elvy Sukaesih saat ini.
"Sekarang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD), Duren Sawit, Jakarta Timur," ucap Kombes Argo Yuwono.
Kronologi Kejadian
Ditemui TribunJakarta.com, pemilik warung Junaidi menceritakan kronologi penyerangan tersebut.
Junaidi mengatakan awalnya asisten rumah tangga (ART) HR, yang datang ke warungnya dan ingin berutang empat bungkus rokok.
Namun permintaan tersebut ditolak oleh Junaidi.
Tak berselang lama, HR langsung mendatangi warung kelontong tersebut sambil membawa pedang.
"Tersangka itu mau ngutang rokok, empat bungkus atau tiga bungkus saya bilang sebanyak segitu enggak ada. Eh dia balik lagi, si pembantunya bilang ke dia (HR) enggak bisa," kata Juaidi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/9/2019).
• Perdebatan Cut Meyriska dan Roger Danuarta di Tempat Umum Terkuak, Penyebab Masalahnya Sepele
Junaidi mengaku tiba-tiba HR mengayunkan samurainya ke arahnya, yang saat itu tengah duduk bersantai.
"Saya lagi duduk langsung disambit, ditebas begitu. Saya ngeles, terus kena meja senjata itu jatuh saya lempar ke atas (genteng). Yang bawa pedang anak buahnya," ujarnya.
Serangannya berhasil dihindari Junaidi, HR kemudian melemparkan meja berukuran besar hingga memecahkan kaca warung kelontong itu.
Follow Juga:
HR lantas mengambil pecahan kaca tersebut, dan kembali berusaha menyerang Junaidi.
"Saya mau ditusuk sama kaca, kaca yang sudah hancur, yang panjang. Saya dilempar-lemparin akhirnya saya loncat terus kabur," tuturnya.
HR rupanya tak sekedar menyerang Junaidi menggunakan pedang, dan menusuk korban dengan pecahan kaca.
• Kenang Kebersamaan BJ Habibie, Tingkah Lucu Presiden ke-3 RI Sempat Terekam Sang Cucu: We Love You
Dia juga merusak warung kelontong Junaidi, menendang pagar rumah warga, memecahkan sekitar empat pot dan menjungkirbalikkan satu gerobak.
"Habis mau nebas kepala dan nusuk saya dia menghancurkan pagar rumah warga. Pagarnya ditendang sampai jebol, pot dibanting, gerobak diterbalikin," ujarnya.
Junaidi yakin HR merupakan anak artis karena orang tua pelaku sejak lama memang tercatat sebagai warga Jalan Usaha sejak lama.
Namun pria paruh baya itu enggan membeberkan nama dan sosok orang tua HR.
"Pokoknya dia anak orang terkenal lah, artis. Semua juga tahu dia anak siapa lah," kata Junaidi.
Junaidi mengungkapkan di saat HR menyerang, ia juga mengatakan tanah yang ditempati pemilik warung itu adalah miliknya.
• 6 Formasi Dibuka untuk Usia 40 Tahun di CPNS 2019, Simak Daftar Instansi Paling Diminati di 2018
"Dia bilang 'Awas lo ya, ini tanah, tanah gue' Padahal warung ini tanah nenek saya," tutur Junaidi.
Menurutnya HR mengamuk sejak pukul 19.30 WIB hingga 21.00 WIB.
Junaidi menyebut tak ada warga yang berani menegur tindakan beringas HR karena saat kejadian dia menenteng senjata tajam jenis pedang.
"Dia bawa pedang, enggak tahu pedang atau golok. Tapi panjangnya sekitar satu meter. Dia ngamuk cukup lama, jadi bertahap. Karena bawa senjata ya warga pada takut lah," kata Junaidi. (TribunJakarta/Kurniawati Hasjanah/Bima Putra/Kompas)