Edi Tukang Asah Pisau Keliling Sejak Tahun 1992 yang Hidupi Anak-Istri dan Rela Dibayar Seikhlasnya

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok tukang asah pisau keliling, Edi asal Cirebon di Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa (24/9/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Penjual pisau keliling, Edi (65), tetap semangat bekerja demi mencari sesuap rezeki.

Ia berjualan sebagai penjual aneka pisau sejak tahun 1992 hingga kini.

Sejak pagi pukul 07.00 WIB Edi telah memulai hari menyusuri permukiman dengan sepedanya.

Di akhiri saat mentari hendak terbenam pukul 17.00 WIB.

Sosok tukang asah pisau keliling, Edi asal Cirebon di Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa (24/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Kedua kakinya terus mengayuh sepeda berkeliling sembari menjajakan aneka pisaunya itu.

Tak sedikit kalangan ibu-ibu memanggilnya untuk membeli pisau atau sekadar meminta jasanya menajamkan mata pisau.

Biasanya, para ibu membeli untuk keperluan di dapur.

Terlihat di atas rangka sepeda, sebuah grinda besi terpasang.

Bila hendak dipakai, pisau didekatkan ke batu grinda.

Ketika alat grinda itu diputar, mata pisau akan perlahan berubah tajam.

Aneka pisau yang dijualnya itu berbahan baja dan alumunium dengan kisaran harga Rp 5 ribu hingga Rp 40 ribu.

"Ibu-ibu bayar Rp 2 ribu-an untuk jasa tajemin pisau, seikhlasnya aja bayarnya enggak apa-apa," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (24/9/2019).

Jasa Reparasi Payung

Tak hanya semata bergelut dengan pisau, Edi juga menawarkan jasanya mereparasi payung.

Halaman
123

Berita Terkini