Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Aksi penolakan pengesahan RUU KUHP dan KPK di depan Gedung DPR, diwarnai aksi kericuhan antarmassa mahasiswa dengan aparat keamanan.
Akibatnya, tak sedikit korban luka berjatuhan dari kedua pihak, yang terkena lemparan baru hingga gas air mata.
Kericuhan tersebut, sangat disayangkan oleh pihak Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
"Pertama kami sangat menyayangkan adanya chaos, kami yakin ini dari oknum dan jangan sampai ini mendelegitimasi gerakan mahasiswa," kata Ketua BEM UI Manik Margana Mahendra di Kampus UI Depok, Beji, Rabu (25/9/2019).
Manik mengatakan, gerakan mahasiswa murni atas keresahan yang terjadi tanpa ada aksi tunggang menunggang.
"Kami bisa klaim ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan tunggang menunggangi di aksi ini, yang justru kami lihat adalah banyaknya oknum hingga menyebabkan chaos," tambah Manik.
• Sejumlah Pedagang Hingga Ojek Online Terperangkap Dalam Aksi Massa Pelajar
• Tiga Pelajar Diamankan Aparat Kepolisian di Pintu Belakang gedung DPR-MPR RI
• Hasil Korea Open 2019: Hafiz/Gloria, Fitriani dan Greysia/Apriyani lolos ke Babak Kedua
Manik mengatakan, pihaknya menyayangkan aksi represif terhadap mahasiswa yang tidak sama sekali melakukan perbuatan gaduh atau mengganggu kegiatan kemarin, tapi tetap mendapat tindakan represif.
"Itu kami sangat menyayangkan, kami harap kedepan Polisi dapat lebih komunikatif dengan mahasiswa agar bisa saling menjaga satu sama lain," pungkasnya.