TRIBUNJAKARTA.COM - Warga Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dihebohkan dengan tewasnya pasangan suami istri, Pariadi dan Fitri.
Pariadi merupakan seorang anggota kepolisian berpangkat Aiptu di Polres Serdang Bedagai.
Sebelum ditemukan tewas, keduanya sedang berada di dalam rumah.
Saat itu dua anaknya sedang di kamar karena dalam posisi sudah tidur, anaknya yang pertama sedang di luar rumah.
Seusai terdengar suara letusan senjata api tiga kali, sang anak melihat Fitri terkapar bersimbah darah di ruang TV sementara Pariadi di depan pintu kamar.
Jarak kedua orang tersebut hanya berkisar 3 meter.
Setelah itu baru kemudian anaknya mendatangi rumah kakeknya yang berjarak sekitar 50 meter.
• Polisi Mondar-mandir di Sekitar Rumah Elvy Sukaesih Sebelum Tangkap Muhammad Basurrah
"Aku sebenarnya tadi sudah tidur. Anaknya datang ke rumah tadi. Dibilangnya kek lihat bapak...kek lihat mamak di rumah itu, cepat," ucap ayah Pariadi, Paelan kepada polisi.
"Di dalam rumah ada dua anaknya, yang satu lagi sedang di luar rumah," sambungnya.
Dikutip TribunJakarta.com dari Tribun Medan, informasi yang beredar penembakan lebih dahulu dilakukan Pariadi kepada istrinya yang sedang duduk di ruang tv.
Setelah itu baru kemudian Pariadi menembakkan senjata api ke kepalanya sendiri.
Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu menyebut Aiptu Pariadi dan istrinya Fitri dalam kondisi bertengkar sebelumnya.
"Keterangan dari anaknya sedang ada masalah mereka. Jadi tidak komunikasi," ucap Jualiarman ketika ditemui di Tempat Kejadian Perkara Minggu, (6/10/2019).
Juliarman mengatakan kejadian penembakan terjadi pada Sabtu, (5/10/2019) sekira pukul 23.00 WIB.
Selama ini, lanjut Juliarman, untuk urusan pekerjaan disebutnya Aiptu Pariadi dikenal sebagai orang yang baik.
"Kerjaannya tidak ada masalah. Dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran,"kata Juliarman.
Untuk kepentingan otopsi jenazah pasangan suami istri, Aiptu Pariadi personil Satnarkoba Polres Serdang Bedagai dan Fitri dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah, Minggu (6/10/2019) dini hari sekira pukul 01.20 WIB.
Tidak hanya Aiptu Pariadi, TribunJakarta.com mencatat ada enam peristiwa polisi yang melakukan bunuh diri.
• Sosok Muhammad Basurrah Suami Dhawiya Zaida, Menantu Elvy Sukaesih Ini Bukan Orang Sembarangan
1. Bripka Poltak
Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus tewas setelah menembak kepalanya sendiri dengan pistol di Mapolsek Batuampar, Batam, Rabu (13/2/2019).
Sampai dengan saat ini, belum terungkap apa alasan Bripka Poltak menghabisi nyawanya.
Meski belum diketahui apa alasan Bripka Poltak memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, ada satu sosok yang sempat mengatakan bahwa dirinya yang bersalah atas kematian Bripka Poltak.
Dikutip dari TribunBatam.com, ungkapan dari sosok tersebut dilontarkan saat menemani jasad Bripka Poltak di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.
Di sana tampak rekan dan juga keluarga Bripka Paltok yang histeris tak menyangka kematian Bripka Poltak yang begitu cepat.
Di tempat itulah, sesosok laki-laki mengaku bersalah atas kematian Bripka Poltak tersebut.
Ia juga turut mengucapkan permohonan maafnya kepada Tuhan.
"Aku yang salah, maafkan aku Tuhan, maaf kan, aku yang salah," terdengar teriakan itu, Rabu (13/02/2019).
Namun tak diketahui pasti siapa sosok yang melontarkan kata tersebut.
Pihak keluarga sampai dengan saat ini juga belum mau memberikan penjelasan apapun.
Namun menurut beberapa sumber, Bripka Poltak bunuh diri karena mengidap penyakit Myotonia Congenita atau kaku otot.
• Jelang Inter Milan Vs Juventus, Pertemuan Duel Klasik Cristiano Ronaldo dan Diego Godin
2. Aiptu Tomo Gunadi
Anggota Polres Karawang, Aiptu Tomo Gunadi, ditemukan tewas dalam mobil yang terparkir di halaman Mapolres Karawang.
Berdasarkan informasi, Aiptu Tomo ditemukan sekira pukul 07.00 WIB, Kamis (22/3/2018).
Ia diduga bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api.
Menanggapi kabar tersebut, Mabes Polri menyatakan kebenaran terkait adanya kejadian yang menimpa Aiptu Tomo.
"Benar infonya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto secara singkat, Kamis (22/3/2018).
Pemicu bunuh diri ini diduga karena Aiptu Tomo mengalami depresi karena masalah keluarga.
• Nikita Mirzani Santai Putra Bungsunya Mau Diadopsi, Sang Sahabat Berseloroh: Ami Diusir ke Paris Aja
3. Brigadir Heri Budianto
Dilansir TribunJakarta.com dari Warta Kota, Brigadir Heri Budianto (29) tewas setelah menembak kepalanya sendiri dengan sebuah senapan angin, tanggal 4 Juli 2016.
Peristiwa ini terjadi di dalam rumahnya, di Pondok Maharta Blok F.3 No.27 Pondok Kacang timur, Pondok Aren.
"Kemungkinan besar akibat depresi. Masih kami dalami penyebab depresinya apa, " kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Ajun Komisaris Samian.
Samian mengatakan, tewasnya Heri berawal pada Senin pagi pukul 05.00. Kala itu, ibunda Heri, Tina Herawati mendadak mendengar suara tembakan senapan angin dari dalam kamar Heri.
"Suara tembakan itu disusul suara tangisan korban. Saat Tina masuk, ia mendapati korban sedang duduk tengkurap disamping tempat tidur dengan sebuah senapan mesin di sampingnya, " kata Samian.
Terkejut, Tina lalu mengambil senapan angin tersebut, lalu membuangnya ke kali di dekat rumah.
Berdasarkan keterangan Tina, Heri rupanya sudah berkali-kali melakukan hal tersebut.
"Heri rupanya sudah beberapa kali menembakkan senapan angin ke tubuhnya sendiri. Karena bingung, ibunya lalu keluar mencari pertolongan, " kata Samian.
Sekitar pukul 08.00, anggota Polsektro Pondok Aren datang ke rumah Heri untuk memberi tindakan lanjut.
"Tapi korban keburu meninggal," kata Samian.
• Berpacaran Selama 5 Tahun, Pasangan Tidak Sah Aborsi Janin Karena Malu, Hal Ini yang Dilakukan
4. Bripka I Made Suartawan
Anggota Polres Karangasem, Bripka I Made Swartawan, juga mengakhiri hidupnya sendiri dengan menembakkan senjata api ke keningnya, di halaman rumahnya di Dusun Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Abang, Karangasem, Bali, Senin 2 Mei 2016.
Tragisnya, aksi itu dilakukan di depan istri dan kedua orangtuanya. Pemicunya diduga masalah keluarga.
Ketika itu Bripka I Made Suartawan langsung masuk ke ruang tamu kediamannya dengan cara melewati pintu jendela yang sebelumnya sering ia jadikan akses keluar masuk oleh Suartawan.
Mendapati pintu kamarnya terkunci, Suartawan berusaha mendobrak pintu tersebut hingga istrinya, Ni Putu Ayu Ekawati bangun dan membukakan pintu.
Namun, tiba-tiba Bripka I Made Suartawan naik pitam.
Suartawan sempat cekcok dengan istrinya dengan alasan yang sepele, yakni pakaian dinas Suartawan tidak dicuci oleh istrinya.
• Info Loker! Lowongan Kerja PT Jasaraharja Putera Untuk Diploma Hingga Sarjana
5. Aiptu Suparno
Anggota Sabhara Polres Metro Jakarta Selatan, Aiptu Suparno (50) juga melakukan bunuh diri, Jumat (18/3/2016).
Diketahui Aiptu Suparno tewas gantung diri di samping rumahnya, Perumahan Green Lontar RT 10/03 nomor 3A, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Surawan mengatakan motif kematian Aiptu Suparno masih didalami.
Namun kuat dugaan itu dilakukan karena ada persoalan pribadi.
"Motifnya masih kami dalami. Namun, itu karena persoalan pribadi," ucap Surawan, Sabtu (19/3/2016).
• Ketika Lora Fadil Pamerkan 3 Istri di Pelantikan DPR, Angelo Wake Kako Pamerkan Ini, Warga Memuji
6. Iptu M Syahrir
Lantaran tak kuat menahan sakit, Kanit Resmob Polresta Bandar Lampung Inspektur Satu Syahrir memilih untuk bunuh diri.
Seminggu sebelum tewas, Syahir sempat berobat di Bandar Lampung dan pulang ke rumahnya di Medan.
"Minggu lalu sempat mengeluh sakit di bagian perut, tidak tau sakit maag atau yang lain. Dia sempat minta diantar ke RS Bumi Waras," ujar Emon karyawan mess Polresta Bandar Lampung, Minggu (7/2/2016).
Emon mengatakan, Syahir sempat dirawat satu hari di RS Bumi Waras sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Urip Sumoharjo. Setelah merasa cukup sehat, Syahir meminta izin untuk pulang ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara.
"Hari Kamis, saya mau bersih-bersih kamar Bang Syahir, tapi dilarang. 'Nunggu abang pulang aja Mon,' gitu," ujar Emon menirukan perintah Syahir.
Emon menuturkan, Syahir memang kerap mengeluh sakit di bagian perut. Emon tak menyangka, polisi ganteng yang memiliki 20.000 followers di instagram itu tewas dengan cara tragis. (*)