Bocah Tiga Tahun Main Korek Api Bakar Puluhan Rumah di 5 RT Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat, Ratusan Orang Mengungsi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Puluhan rumah di dua Kelurahan Taman Sari Jakarta Barat, ludes terbakar, Minggu (6/10/2019) siang.
Kepala Seksi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan Jakarta Barat, Rompis Romlih mengatakan 73 rumah yang terbakar dan berdampak kepada 800 jiwa.
Kebakaran yang terjadi mengakibatkan dua wilayah di dua Kelurahan Kecamatan Taman Sari kini menyisakan puing-puing kebakaran.
Dua wilayah itu meliputi 4 RT di Kelurahan Mahpar, Tamansari, Yakni RT 01, 02, 03, 04 di RW 07 dan RT 07/RW 05 di Kelurahan Taman Sari, Jakarta Barat.
"Total Bangunan yang terbakar di Kelurahan Taman Sari ada sembilan bangunan, sedangkan di Kelurahan Mahpar 64 bangunan. Itu ada 5 RT di dua Kelurahan," katanya, Senin (7/10/2019).
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan upaya pendataan kepada warga yang terdampak dalam musibah kebakaran ini.
Meski begitu ia memastikan tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini.
"Kalo KK sampai saat ini belum bisa kita update tapi klo untuk jiwa itu ada 800 jiwa dari Kelurahan Mahpar kalo untuk Kelurahan Taman Sari ada 125 jiwa," ujarnya.
Rompis menambahkan api berasal dari rumah di RT 04/RW 07 Kelurahan Maphar Kecamatan Taman Sari.
Kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di Kelurahan Maphar Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat pada Minggu (6/10/2019) siang diduga berasal dari korek api yang dimainkan anak kecil.
"Penyebab diduga dari anak kecil bermain korek api dan mengenai kasur," sambung Rompis.
Ketua RW 07 Maphar, Abdullah membenarkan, berdasarkan penyelidikan sementara kebakaran di wilayahnya berasal dari adanya anak kecil yang bermain korek api.
"Informasi memang begitu, Tapi kami juga kesulitan meminta informasi dari yang bersangkutan karena masih berusia sekitar tiga tahun dan trauma," kata Abdullah.
• Persib Sudah Menduga Bakal Dirugikan saat Lawan Madura United, Gestur Kippersluis Dapat Pujian
Abdullah mengatakan, anak kecil tersebut dan orangtuanya saat ini juga tengah mengungsi untuk menenangkan diri.
Pantauan TribunJakarta.com, rumah nomor 42 yang diduga jadi sumber kebakaran saat ini telah dipasangi garis polisi.
Rumah tersebut berada persis di sebelah Kali Kebon Jeruk yang memisahkan antara wilayah Kelurahan Maphar dan Kelurahan Tamansari.
Saking besarnya kebakaran, kobaran api melewati kali dan turut membakar rumah yang ada di seberang Kali Kebon Jeruk.
"Untuk di RW 07 ada sekitar 800 jiwa yang harus mengungsi dari sekitar 250 KK," kata Abdullah.
• BREAKING NEWS Warga Cimanggis Depok Temukan Pria Tewas Bersimpah Darah Tergeletak di Jalan
Ratusan Warga Mengungsi
Abdullah menambahkan para korban kebakaran di Kelurahan Maphar dan Kelurahan Taman sari, Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat diungsikan di tiga lokasi.
Lokasi pertama berada di Jalan Kebon Jeruk XIII atau hanya berjarak beberapa puluh meter dari lokasi kebakaran.
Lokasi kedua, berada di RPTRA Matahari. Sedangkan lokasi ketiga berada di Jalan Rata, Maphar.
"Selain itu ada juga mereka yang mengungsi ke rumah saudara atau kerabatnya," kata Abdullah.
• Sosok Muhammad Basurrah Suami Dhawiya Zaida, Menantu Elvy Sukaesih Ini Bukan Orang Sembarangan
Dari ketiga lokasi pengungsian, yang terbanyak terdapat di RPTRA Matahari.
Data yang terpampang di papan tulis RPTRA, total ada 99 jiwa yang mengungsi di tempat ini.
Di tempat ini, pengungsi memenuhi aula RPTRA beralaskan tikar
Kondisi di RPTRA memang lebih teduh ketimbang di dalam tenda pengungsian.
Selain untuk menampung korban, RPTRA ini juga digunakan untuk menyimpan bantuan logistik, baik yang berasal dari pemerintah maupun masyarakat.
Sebuah tenda Dinas Sosial juga didirikan di halaman RPTRA.
"Dari semalam tidur disini karena lebih adem dibanding di dalam tenda," ujar Arianti, salah satu pengungsi yang rumahnya hangus terbakar.
• Selain Aiptu Pariadi, 6 Polisi Juga Lakukan Bunuh Diri Menembak Kepala, Ada yang Karena Setrikaan
Cucu Main Korek Api saat Nenek Tidur
Satu rumah terbakar di Kampung Tapos Bombay, RT 02 RW 02, Desa Tapos 2 Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jumat (4/10/2019).
Si jago merah melahap satu rumah milik Ibu Ati sekitar pukul 13.05 WIB.
Atas kejadian itu, pemadam kebakaran langsung menurunkan Regu 3 Ciomas yang terdiri dari 2 unit sektor Ciomas dan 1 unit sektor Leuwiliang untuk memadamkan api.
Dandru Damkar Unit Leuwiliang, Yulius Jabriel mengatakan bahwa api tersebut diduga berasal dari korek api yang dimainkan sang cucu.
"Api diduga berasal dari korek api yang dimainkan oleh cucu korban. Saat itu, sang nenek sedang salat di kamar," katanya.
"Di saat yang bersamaan sang cucu yang masih balita bermain korek dan tak sengaja mengenai bantal, beruntung, sang nenek yang mencium bau hangus langsung mengajak sang cucu keluar rumah," sambungnya.
Api yang melahap satu rumah warga tersebut padam sekitar pukul 14.27 WIB setelah petugas pemadam kebakaran beserta warga berjibaku untuk memadamkan api.
Ketua RW 02, Haerudin menjelaskan bahwa sepulang salat Jumat, ia beserta warga yang lain langsung berupaya memadamkan api dengan air seadanya ketika mengetahui terjadi kebakaran.
"Sepulang salat Jumat warga langsung berusaha memadamkan api dengan air seadanya. Petugas pemadam kebakaran langsung membantu juga untuk memadamkan api," jelasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang terjadi tersebut.
Belum diketahui kerugian materil atas kebakaran yang terjadi dan menghabiskan seluruh harta yang berada di dalamnya. (TribunJakarta.com/Tribun Bogor)