Menkopolhukam Wiranto Diserang

Usus Wiranto Dipotong 40 Cm, Hermawan Sulistyo Temukan Keanehan Senjata Kunai yang Dipakai Penyerang

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hermawan Sulistyo

SIMAK VIDEONYA:

Hermawan Sulistyo menuturkan, jika memang rekayasa seharusnya menggunakan senjata yang biasa dipakai.

Tak Melulu Cantik, Ketua BEM UGM M Atiatul Muqtadir Ungkap Kriteria Istri Idaman: Siapkan Proposal!

"Ada dugaan ini tipe gunting...ini mah kunai cuman agak panjang dari yang normalnya. Kalau di Jepang sebagai souvenir dan bisa beli online, ini bisa ditelusuri," beber Hermawan Sulistyo.

Lebih lanjut, Hermawan Sulistyo meminta pada masyarakat yang berkomentar negatif atas peristiwa Menkopolhukam Wiranto itu mencari fakta empirisnya terlebih dahulu.

Kisah Asmara Rugaiya Usman, Wiranto Tak Pernah Ungkap Cinta saat Pacaran & Rumah Tangga Langgeng

"Cari fakta empiris dulu rekayasa atau bukan...cari jenis senjatanya, cara menusuknya. Dia itu tampak terlatih sekali menggunakan senjata dan lihat cara larinya. Terlatih ini biasanya udah sering bela diri," tegas Hermawan Sulistyo.

Selain itu, Hermawan Sulistyo juga merasakan keanehan dengan adanya penyerangan kepada Wiranto.

Hermawan Sulistyo (YouTube/Talkshow Tv One)

"Pak Wiranto kan bukan musuh kelompok yang keras karena keluarganya religius. Bahkan anaknya pun meninggal saat berdakwah di Afrika Selatan."

"Kalau lihat berbagai fakta ini gak mungkin rekayasa. Pelakunya menurut saya memiliki motif mencari surga bukan untuk meneror lawan barat," ucap Hermawan Sulistyo.

Tanggapan Menteri Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meminta semua pihak terutama media massa supaya tidak membesar-besarkan insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.

"Jadi, jangan dibesar-besarkan lagi kasus itu. (Media massa,-red) Banyak berita-berita lain," kata Luhut, ditemui di acara pengangkatan gerbong kereta layang ringan atau light rail transit (LRT), di pitstop Stasiun Harjamukti, Depok, Minggu (13/10/2019) siang.

Menurut dia, insiden penyerangan kepada menteri dapat saja terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain, seperti di Amerika Serikat.

"Lagian kejadian semacam itu bisa terjadi di mana saja, di Amerika (Serikat,-red) berkali-kali kejadian itu," kata dia.

Dia menegaskan, tidak ada satu negara pun dapat menghindar dari ancaman terorisme. Meskipun begitu, dia meminta, agar aparat keamanan dari unsur Polri dan intelijen meningkatkan pengamanan serta upaya pencegahan deteksi dini.

"Tidak ada satu negara pun yang kebal atau imun terhadap hal-hal macam itu. Tetapi saya kira tingkat pengamanan, polisi, intelijen, sudah mempunyai data yang baik," tambahnya.

Untuk diketahui, Wiranto ditusuk terduga teroris saat turun dari mobil yang ditumpanginya di alun-alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) siang.

Setelah menjalani pengobatan awal di RSUD Berkah, Pandeglang, Wiranto diterbangkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta dan hingga saat masih menjalani perawatan.

Berita Terkini