Vani Eliana mengamen di kawasan perkantoran untuk mencari derma.
Semenjak berpisah dengan suaminya, Vani harus berjuang untuk menghidupi kedua anaknya, Marcela (2) dan Vino (1).
Hasil dari mengamen, lanjut Vani, digunakan untuk membeli susu untuk kedua anaknya.
"Kalau enggak ngamen, nanti enggak bisa beli susu buat anak saya," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di kawasan Setiabudi pada Selasa (5/11/2019).
Namun, Vani mengaku hanya satu jam lamanya kala mengamen di jalan.
Ia khawatir anaknya akan lelah bila dibawa keliling seharian.
Dalam satu jam mengamen, Vani bisa menghasilkan sekitar Rp 150 ribu.
Setiap hari, Vani selalu berpindah-pindah lokasi saat mengamen.
Mulai dari bilangan Setiabudi, Karet Kuningan dan Kebayoran Baru.
Dari rumah di bilangan Ciledug, biasanya ia pergi menggunakan angkutan umum ke lokasi mengamen.
"Kalau hari Minggu saya biasanya sama ayah ngamen di depan gereja," tambahnya perempuan yang selalu membawakan lagu rohani di setiap mengamen itu.
Ayah Vani, Lucas juga membantu Vani dalam mencukupi kebutuhan kedua cucunya itu.
Suka Duka Mengamen
Vani mengaku membawa beban yang berat kala mengamen sambil menggendong anaknya.
Ia harus menggendong Vino lantaran di rumah tak ada yang menjaganya.
"Kalau lagi panas ya kepanasan. Kalau lagi hujan ya kehujanan apalagi sambil bawa anak kecil," ungkapnya.
Tak hanya Vani yang mengamen di kawasan Setiabudi.
Para pengamen lain pun tampak lalu lalang di sekitar kantin yang dipenuhi karyawan saat jam makan kantor itu.
Namun, Vani mengaku tak pernah diganggu oleh mereka.
"Enggak pernah salah paham. Saling menghormati dan pengertian aja," pungkasnya.