Pelaku tak mengakui perbuatannya
Saat dimintai keterangan, A bersikeras tidak mengakui telah melakukan perbuatan cabul terhadap sembilan siswinya tersebut.
A berdalih perbuatannya hanya mencium dan memeluk muridnya.
Hal itu ia katakan hanya untuk penguatan belajar bagi siswinya tersebut.
A mengatakan bahwa itu merupakan bentuk dukungannya agar muridnya termotivasi dan mau belajar.
A kembali menjalani pemeriksaan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres OKI di ruang unit PPA setempat.
Dalam pemeriksaan itu, A ditanya modus dan motif ia melakukan perbuatan cabulnya tersebut.
Namun, A tetap bersikeras tidak mengakui apa yang diperbuatnya adalah masuk kategori pencabulan.
Menurut dia, apa yang dilakukannya terhadap sembilan muridnya tersebut untuk tujuan penguatan bagi siswanya agar mau belajar.
• Simon Mcmenemy Enggan Temani Timnas Indonesia saat Hadapi Malaysia, Iwan Bule: Dia Masih Dibayar
“Itu semua untuk penguatan saja, penguatan biar anak mau belajar,” kata A, Kamis (7/11/2019).
A mengakui, dirinya hanya memeluk dan mencium pipi siswinya, dan perbuatan itu dilakukan tidak melulu berdua dengan siswanya kadang bertiga dengan siswa lain yang turut dipanggilnya ke gudang sekolah.
A juga membantah siswa yang suka dipeluk dan diciumnya berjumlah sembilan orang, menurutnya hanya empat orang siswa yang diperlakukannya begitu.
“Kadang berdua, kadang bertiga, jumlahnya pun bukan sembilan tetapi hanya 4 anak,” kata dia.
A sendiri mengakui sudah berkeluarga dan memiliki tiga anak.
• Dua Debt Collector Hampir Dipukuli Warga di Menteng, Begini Kronologi Lengkapnya
Pelaku ternyata sempat kabur