Kisah Zaenal, Kerap Tak Balik Modal Saat Berdagang Hingga Memilih Berjualan Jepitan di Jaksel   

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zaenal, 19 tahun berdagang jepitan keliling Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Kerap tak cocok pada pekerjaan, akhirnya Zaenal Arifin (57) gantungkan hidupnya selama 19 tahun menjadi tukang jualan jepitan.

Zaenal, sapaannya, ialah warga Tasik yang baru merantau pada tahun 2000 silam datang Jakarta.

Sebenarnya, pada tahun 1998 dirinya sudah pernah ke Jakarta dan menetap selama beberapa tahun.

Saat itu, selama di Jakarta, dirinya berjualan panci kredit keliling wilayah Jakarta Selatan.

Akibat penghasilan tak menentu dan modal yang tak kunjung kembali, akhirnya Zaenal memutuskan meninggalkan Ibu Kota dan mencari kota lainnya.

"Kalau begini terus saya yang bangkrut dan enggak punya apa-apa di Jakarta. Saat itu saya sudah punya istri dan anak. Akhirnya saya pergilah dari Jakarta ke Cirebon. Mulai lagi dengan usaha yang baru dengan uang seadanya," katanya di Pancoran, Rabu (20/11/2019).

Selama di Cirebon, modal yang ia punya hanya cukup digunakan untuk menjual gulali yang saat itu banyak diminati anak-anak.

Tak bertahan lama, gulali yang dijualnya mulai sepi dan dagangan Zaenal sering tak laku.

Sementara gulali yang dijualnya tak mungkin disimpan bila tak habis terjual.

"Mulai dari sepi itu, modal saya enggak balik lagi. Sudah pusing juga sayanya. Apa yang saya kerjakan selalu tidak cocok. Kemudian saya berdoa dan meminta petunjuk kepada yang maha kuasa," sambungnya.

Akhirnya di tahun 2000, Zaenal diajak temannya untuk berjualan jepitan di Jakarta Selatan.

"Selanjutnya diajak teman, sama dia dibantu modal Rp 400 ribu. Ya sudah saya mau, karena posisi saya uang ini cuma cukup buat transportasi dari Cirebon ke Jakarta aja," katanya.

Setibanya di Jakarta, segala keperluan untuk berdagangnya sudah disiapkan oleh rekannya.

Kemudian untuk penggantian modalnya, Zaenal mengaku tak dipaksakan untuk mengganti secepatnya.

Halaman
123

Berita Terkini