Menurut dia, sampai saat ini belum ada yang menziarahi makam itu termasuk sang ayah.
Informasi yang didapat, Suhin masih diperiksa oleh polisi atas peristiwa terbakarnya unit kontrakan yang menewaskan ZKA.
Makam almarhum ZKA bersebelahan dengan makam ibunya, namun terhalang satu makam.
Makam ibu dan anak ini hanya gundukan tanah cokelat sebagai penanda.
Tanpa petunjuk Kaji, peziaran mungkin sulit mengetahui letak pasti makam bocah malang itu.
Pasalnya, posisi makam menjorok di sisi bawah pemakaman.
Suhin tak pernah membayangkan saat meninggalkan kontrakan untuk kerja hari itu, putranya tewas terbakar dalam kondisi terpasung.
Tetangga menduga Suhin memasung ZKA yang hiperaktif agar tidak berkeliaran ke sana-kemari, termasuk main ke jalan raya.
Terungkap Tak Sengaja
Hidup ZKA di bawah pasungan terungkap tak sengaja oleh Sekretaris Kelurahan Setu yang hendak memberikan berkas BPJS untuk pengobatan Wagiani yang dirawat di RSU Tangsel karena penyakit gula.
Suhin sebagai kepala rumah tangga sedang tak di rumah, entah sedang pergi ke mana.
Lalu datang tetangga meminta tolong Sekretaris Kelurahan Setu tadi untuk menengok ke dalam kontrakan.
Dari situ Sekretaris Kelurahan Setu mendapati ZKA terikat kakinya di rantai.
Akhirnya, Dinsos Tangsel mengevakuasi dan membawa ZKA ke rumah singgah Dinsos di Kademangan, Kamis (14/3/2019).
Sebagai tetangga Ervin (38) kerap melihat ZKA berlarian keluar rumah. Tak sekali dua ia membawa ZKA pulang jika main jauh sampai jalan raya.