Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono, mengatakan bakal menanyakan saksi mata ihwal ledakan granat asap di area Monas, Jakarta Pusat.
"Kami akan kumpulkan informasi dari keterangan saksi dari orang-orang di TKP dan korban itu sendiri. Jadi, mungkin sore atau besok, kami baru tanyakan ke korban bagaimana dapat granat asap itu," ujar Gatot saat konferensi pers di area Monas, kemarin.
Lebih lanjut, dia mengatakan pengunjung Monumen Nasional (Monas) tak perlu khawatir perihal kejadian ini.
"Karena ini hanya granat asap dan kami akan menyelidiki secara mendalam," ucapnya.
Ledakan granat asap ini memakan dua korban dari pihak TNI.
"Ditemukan oleh dua orang anggota Garnisun, Satker Pemakaman dengan Serka Fajar dan Kopka Gunawan," ujar Eddy.
Serka Fajar, lanjutnya, mengalami luka pada bagian tangan kiri.
Sementara Kopka Gunawan mengalami luka pada bagian paha.
Kini, kedua korban masih melakukan perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Pihak Istana Kepresidenan Minta Usut Tuntas
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman, menyatakan Presiden Joko Widodo meminta hal ini harus diusut tuntas.
"Segala tindak kekerasan, apapun motifnya, akan ditegakkan setegak-tegaknya. Investigasi diserahkan kepada pihak berwajib," ujarnya saat ditemui Wartawan di area Monas, kemarin.
Kata Fadjroel, sapaannya, Jokowi juga mendengar suara ledakan di sekitaran Monas.
Jokowi, lanjutnya, mengetahui ini ketika sedang perjalanan menuju Istana Kepresidenan. Dekat dengan lokasi kejadian.