Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta menyerahkan sepenuhnya proses penanganan tanggul laut yang roboh di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pasalnya, pembangunan tanggul laut itu merupakaan bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang dijalankan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).
"Pekerjaan (perbaikan tanggul) mungkin Kementerian PUPR. Jadi kalau penanganan mungkin langsung ke sana," ucapnya, Rabu (4/12/2019).
• Tanggul Laut yang Roboh di Pelabuhan Muara Baru Jakarta Utara Berada Dekat Lokasi Pengurukan Tanah
Dijelaskan Juani, saat ini penanganan darurat sudah dilakukan oleh pihaknya dengan memasang pagar pembatas agar masyarakat tidak mendekat ke lokasi tersebut.
"Saat ini sudah dipagar pengaman dari seng untuk pengamanan," ujarnya saat dikonfirmasi
Sementara diberitakan sebelumnya, tanggul proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, rubuh.
Pantauan TribunJakarta.com, tanggul pantai yang rubuh berada di sisi timur PPSNZ Muara Baru.
Panjang tanggul yang rubuh sekitar 100 meter.
Sebagian tanggul beton itu ambles dan terputus dari sambungan besinya. Tanggul pun tampak rubuh ke arah utara lautan.
• Tanggul Laut Proyek NCICD Roboh, Pemprov DKI Minta Warga Muara Baru Jakarta Utara Tak Khawatir
Tanggul itu juga tampak hampir tertutup seluruhnya oleh permukaan air laut.
Sementara di sisi selatan tanggul, tampak material proyek pengurugan terbanjiri air laut.
Air laut itu masuk dari sisi tanggul yang rubuh.
Kejadian rubuhnya tanggul itu terjadi pada Selasa (3/12/2019) sore.
Ahmad (24), seorang sekuriti salah satu tempat usaha dalam PPSNZ Muara Baru mengatakan, dirinya sudah melihat tanggul itu dalam kondisi rubuh sejak kemarin.
"Jadi itu kemarin sekitar jam 15.00 WIB sore, itu rubuh, perlahan-lahan jatuh," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Rabu (4/12/2019).
Ahmad pun mengatakan kondisi tanggul yang rubuh meresahkan.
Pasalnya, air laut ditakutkan bisa masuk dan membanjiri tempat usahanya.
"Ya ditakutin air pasang masuk ke dalam sini," ucap Ahmad. (*)