Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Keahlian mengaudit pajak yang telah bertahun-tahun dimiliki Erina ternyata tak memudahkannya dalam mendapat pekerjaan.
Sistem perekrutan mayoritas perusahaan di Indonesia yang masih memprioritaskan usia calon pekerjanya menjadi penghalang utama bagi wanita 50 tahun itu untuk mendapatkan pekerjaan tetap.
Padahal, kebutuhan hidup tak pernah bisa dijeda.
Erina harus terus berusaha mencari penghasilan meski menyadari harus bersaing dengan mereka-mereka yang usianya jauh lebih muda.
Ini lah alasan Erina akhirnya rela mendatangi pameran kerja bertajuk Jakarta JobFest 2025 yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta di Velodrome, Jakarta Timur.
Ini merupakan pertama kalinya Erina mendatangi pameran kerja alias job fair, setelah beberapa tahun belakangan menjadi konsultan pajak lepas.
"Baru kali ini ke job fair. Saya skill-nya sih banyak di pajak, paling enggak kalau ada loker untuk taxing atau pajak, saya apply paling enggak, kalau jarang ada pekerjaan untuk pajaknya, saya ambil finance atau admin saja," kata Erina saat diwawancarai TribunJakarta.com, Rabu (20/8/2025).
Erina menyebarkan dokumennya ke sedikitnya empat dari total 37 perusahaan yang membuka stan di Jakarta JobFest 2025.
Ia berharap masih ada perusahaan yang lebih memprioritaskan keahlian dibandingkan usia sang pelamar.
Dengan pengalaman 4 tahun sebagai staf keuangan, 15 tahun sebagai staf perpajakan, dan 2 tahun sebagai konsultan pajak lepas, Erina mengharapkan ada perusahaan yang benar-benar "melihat" dirinya.
"Saya sih menyadari itu ya, usia saya nggak muda lagi dan banyak perusahaan itu nyari di usia muda sekali. Tapi saya nggak menutup kemungkinan, dengan pengalaman saya yang ada, ada perusahaan yang mau hire saya," ucap Erina.
"Minimal saya untuk nutupin biaya hidup lah," pungkas dia.
Untung-untungan
Dalam Jakarta JobFest 2025 ini, banyak pelamar yang mengharapkan keberuntungan dalam mencari pekerjaan.