Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - HE atau kerap disapa Mbah, tega membacok sang istri seusai pulang bekerja jadi pemulung, Selasa (10/12/2019) dinihari.
Mbah membacok sang istri pas mengenai muka orang yang dicintainya tersebut.
Akibat ulahnya, Mbah harus kembali menduda karena sang istri meninggal diperjalanan ke RSU Tangsel.
Setelah ditangkap dan dilakukan penyelidikan, Mbah yang berusia 72 tahun itu menyesali perbuatannya.
Terlebih anaknya dengan sang istri masih berumur 3 tahun.
Namun nasi telah menjadi bubur, di masa tuanya Mbah harus menerima hukuman atas perbuatannya.
Setelah dilakukan penyelidikan, Mbah mengaku tak berniat membunuh sang istri, RO (34).
Ia yang saat itu tersulut emosi hanya ingin membuat sang istri cacat.
• Heboh Isu Kedekatan Eks Dirut Garuda, Pramugara Duga Peran Pihak Lain: Mengapa Kasusnya Di-blow up?
Karena adanya dugaan selingkuh bersama pria lain, Mbah ingin membuat sang istri cacat sehingga tak bisa selingkuh lagi.
Mbah ingin tenang bekerja dan merawat sang istri di rumah.
"Kalau sudah cacat, enggak laku, tinggal tak rawat sendiri, kerja tenang. Eh jadinya gitu," ujar Mbah di ruang pemeriksaan Unit Reksrim Polsek Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (10/12/2019).
Mbah pulang mulung dan minta dibuatkan kopi
Saat itu dinihari, Mbah pulang ke rumah kontrakannya di bilangan Jalan Flamboyan, Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan.
Mbah banting tulang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga dengan menjadi pemulung.