Teror Ular Kobra

Main di Teras Rumah, Bocah 8 Tahun Digigit Ular Kobra Ketika Hendak Menangkapnya

Penulis: Dwi Putra Kesuma
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seekor anak ular kobra yang berhasil diamankan di Perumahan Royal Citayam, Rabu (11/12/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Seorang bocah laki-laki berinisial RAS (8) hanya bisa terbaring lemah di Rumah Sakit Universitas Indonesia, setelah dirinya menjadi korban gigitan ular kobra.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, RAS menjadi korban gigitan ular pada Sabtu (14/12/2019) ketika bermain di sekitar lingkungan rumahnya di Jalan Kemiri Jaya, Beji, Kota Depok.

Diketahui, RAS digigit ular cobra saat sedang bermain di teras rumahnya di jalan Kemiri Jaya, Kecamatan Beji, Depok.

Ramdhoni paman korban mengatakan, ketika asyik bermain bersama temannya, keponakannya tersebut dikejutkan dengan kehadiran dua ekor ular kobra.

"Ada dua ular, satu dimatikan lalu satu lagi ditangkap mau dimasukin dalam botol untuk dibuang," kata Ramdhoni dikonfirmasi wartawan.

Ketika hendak dimasukan ke dalam botol, ular kobra tersebut langsung menggigit tangan RAS.

Penampakan Puluhan Ular Kobra di Tumpukan Karpet Masjid At-Taqwa, Ketahuan Jelang Salat Asar

"Pas ditangkap dan mau dimasukin ke botol, keponakan saya langsung digigit ular itu. Namanya anak-anak, mereka kurang teliti atau kurang hati-hati," bebernya.

Sementara itu Humas Rumah Sakit Universitas Indonesia Kinanti mengatakan, RAS mendapatkan perawatan intensif akibat gigitan ular kobra tersebut.

"Korban masuk IGD RS UI pada Sabtu 14 Desember 2019, Tim medis RSUI langsung melakukan penanganan kepada pasien dengan segera memberikan serum anti bisa ular (SABU)," ujar Kinan dikonfirmasi terpisah.

Setelah mendapatkan perawatan di Ruang IGD RS UI, RAS pun dibawa ke pediatric intermediate care unit (PIMCU).

Fenomena Ular Kobra di Berbagai Daerah, Komunitas Ciliwung Depok Bagikan Tips dan Edukasi

Kategori Sanggahan yang Bisa Diajukan Pelamar CPNS: Ada Peluang Bisa Lolos Seleksi Administrasi

Begini Kondisi Kantor Pemasaran Perumahan Syariah Fiktif di Tangsel

"Untuk optimalisasi pemantauan, dipindahkan ke pediatric intermediate care unit (PIMCU)."

"Tim medis melakukan penanganan dan perawatan secara optimal terhadap RAS, baik saat di IGD maupun saat di ruang PIMCU," tambahnya.

Kinan mengatakan, saat ini kondisi kesehatan RAS pun sudah semakin pulih dan dizinkan untuk pulang

"Hari ini rencananya pasien (RAS) sudah bisa pulang dan dijadwalkan untuk melakukan kontrol ke dokter pada Minggu depan," ucap dia.

Edukasi Soal Ular Kobra

Memasuki bulan Desember 2019, fenomena kemunculan ular kobra mulai meresahkan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya meresahkan, korban gigitan ular kobra pun mulai berjatuhan, satu diantara sejumlah kasusnya terjadi di Kota Depok, Jawa Barat.

Wagiman (61) seorang pedagang di Pasar Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, menjadi korban gigitan ular kobra ketika tengah beraktivitas di lapaknya.

Menanggapi fenomena tersebut, Komunitas Ciliwung Depok pun membagikan edukasi mengenai ular kobra, dengan Elang Erwanda sebagai narasumbernya.

1. Mengenal lebih jauh ular kobra

Pada prinsipnya, Elang mengatakan bahwa ular kobra tidak mengganggu, dan justru cenderung takut dengan kehadiran manusia.

Kemudian, ular pun tidak mengejar apabila bertemu manusia dan kemunculannya disebabkan beberapa faktor yang diantaranya habitatnya yang hilang, hingga mata rantainya yang rusak.

Lanjut Elang, bulan November hingga Januari memang siklus ular menetaskan ularnya.

Evakuasi Ular Pipa Perumahan Citayam Grande Valley (Dokumentasi Warga)

"November, Desember, Januari, adalah siklus ular menetas. Sekarang musim hujan, jadi sarang ular terlalu basah, ular juga tidak suka. Makanya banyak muncul ke permukaan," kata Elang dikonfirmasi, Selasa (17/12/2019).

Tempat yang disukai ular kobra ada tempat yang lembab dan tumpukan barang-barang seperti kayu, ranting, kardus, dan sebagainya.

Ular kobra bisa menjalar lewat ranting pohon, atau dinding rumah yang masih kasar.

2. Hal yang harus dilakukan bila bertemu ular

Ular kobra yang ditangkap petugas keamanan di sebuah apartemen di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. (Dokumentasi warga untuk TribunJakarta.com)

Elang mengatakan, hal utama yang harus dilakukan apabila bertemu ular adalah tidak melakukan gerakan apapun alias diam.

"Boleh berteriak, tapi diam seperti patung," jelas Elang.

Sambil berdiam diri, pastikan tetap mengamati ular tersebut ketika mulai bergerak meninggalkan lokasi.

3. Yang harus dilakukan jika terkena gigitan ular kobra

Gigitan ular kobra tidak mengeluarkan banyak darah, namun tubuh korban akan merasakan panas hingga sensasi rasa terbakar.

Elang mengatakan, jika menjadi korban gigitan ular kobra pastikan bagian yang terkena gigitan lebih rendah dari posisi jantung.

Semisal, apabila bagian telapak tangan yang digigit maka pastikan tangan terus diarahkan turun ke bawah dibawah posisi jantung.

Ikat bagian yang digigit ular menggunakan tali atau kain atau yang lainnya dan tidak terlalu kencang.

Hal tersebut, berguna untuk memperlambat peredaran bisa ular di dalam tubuh.

Selain mengikat bagian tubuh digigit ular, pastikan juga mengkonsumsi air putih, susu, hingga madu dengan jumlah yang cukup banyak, dan jangan pernah tertidur serta terus terjaga.

Selain menggigit, ular kobra juga bisa menyembur. Apabila terkena semburannya, jangan pernah menggosoknya.

"Bisa ular bisa memancar dari jarak dua meter, jika terkena mata jangan dikucek tapi basuh pada air yang mengalir. Karena bisa ular dalam hitungan detik bisa mengkristal," beber Elang.

4. Mencegah munculnya ular

Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019). (Tribun Solo/Agil Tri)

Menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan jauh dari tumpukan sampah, merupakan hal penting untuk mencegah kemunculan ular.

Selain itu, masyrakat juga bisa menutup lubang-lubanh tikus yang ada di lingkungan sekitar.

Lubang-lubang seperti saluran air hingga selokan, juga bisa menjadi jalur masuknya ular.

Antisipasinya, adalah dengan menutup lubann terzebut menggunakan kawat besi atau baja, yang tak mudah dijebol binatang seperti tikus.

• Persebaya Surabaya Siap Beri Perlawanan saat Hadapi Persija Jakarta di SUGBK

• Tak Perlu ke Jepang, Berbagai Menu Otentik dari Osaka Bisa Kamu Nikmati di Sini

Beberapa kejadian ular ditemukan berada di plafon rumah warga. Untuk mencegah hal itu terjadi, rutin memotong ranting atau dahan pohon menjadi satu diantara sejumlah hal yang musti dilakukan.

Terakhir, Elang mengatakan bahwa pemangsa ular adalah biawak, oleh sebab itu ia menghimbau apabila menemukam biawak agar tidak membunuhnya.

"Biawak suka makan anak ular, biawak tidak menggigi dan tidak berbahaya untuk manusia. Jadi, kalo ada biawak jangan dibunuh, karena membantu untuk menjaga dari ular," kata dia.

Berita Terkini