Pilkada Kota Tangerang Selatan

Putri Maruf Amin Klaim Didukung OSO di Pilwakot Tangsel, DPC Hanura Sebut Kegenitan

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pamflet digital deklarasi dukungan Hanura terhadap Siti Nur Azizah.

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGSEL - Siti Nur Azizah mengklaim mendapat restu Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang untuk maju sebagai calon wali kota Tangerang Selatan.

Klaim sepihak putri Wakil Presiden KH Maruf Amin itu menuai polemik di antara pengurus DPC Hanura Tangerang Selatan, bahkan dan ada yang menyebutnya kegenitan.

Soal dukungan DPP Hanura disampaikan Siti Nur Azizah saat dihubungi TribunJakarta.com pada Senin (16/12/2019).

"Oh iya, beliau ini kan memberikan dukungan kepada saya sebagai bakal calon wali kota Tangerang Selatan."

"Memang mereka tahu saya mengikuti konvensi di Partai Hanura," ungkap Siti Nur Azizah.

Sejumlah elit-elit DPP Partai Hanura mengaku senang sekali, sekaligus mendukung dan mendorong Siti Nur Azizah maju untuk memenangkan pertarungan di Pilwakot Tangsel.

"Iya dari DPP. Ada Pak OSO, kemudian ada Tim Pemenangan Pemilu Pilkada. Kebetulan mereka mengundang saya, bersama dengan rangkaian kegiatan mereka menjelang Munas. Mengundang saya dan menyatakan dukungannya," ungkap Siti Nur Azizah.

Dia mengaku sudah berbicara dengan OSO terkait dukungan maju Pilwakot Tangsel dan diminta untuk tetap berkomunikasi dengan DPC Hanura Tangsel.

"Kan sudah ketemu tadi dengan Pak OSO. Tapi beliau memang memberikan pesan agar kami juga tetap melakukan komunikasi kepada saudara-saudara kita di DPC. Karena kami juga sebelumnya sudah pernah bersilaturahmi membicarakan," ujarnya.

Kabar dukungan untuk Siti Nur Azizah berhembus lewat pamflet digital berisi undangan peliputan acara deklarasi dukungan Partai Hanura kepadanya sebagai calon wali kota Tangsel di aplikasi pesan singkat.

Deklarasi itu tertulis berlokasi di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 16.00 - 18.00 WIB, Senin (16/2/2019).

Siti Nur Azizah mengonfirmasi pamflet acara deklarasi itu. "Iya tidak hanya saya, ada juga dari Kaltara," jelasnya.

Ia turut memposting fotonya bersama OSO dan elite partai Hanura sekira pukul 21.00 WIB, Senin (16/12/2019).

"Hari ini saya diundang oleh Tim Pilkada Pusat DPP Hanura yang diketuai oelh Prof Ferdinand Nainggolan untuk bersilaturahmi dan menerima dukungan dari Hanura yang disampaikan langsung Ketua Umum Partai Hanura Bpk Oesman Sapta Odang untuk maju pada kontestasi Pilwali Kota Tangerang Selatan 2020," begitu tertulis keterangan foto di unggahan tersebut.

Siti Nur Azizah Berfoto bersama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Instagram Siti Nur Azizah)

Pamflet Hoaks

Ketua DPC Hanura Tangsel, Amar, angkat bicara bahwa pamflet dukungan DPP Hanura untuk Siti Nur Azizah tidak benar alias hoaks.

Amar menjelaskan di hotel tersebut sedang berlangsung workshop DPD Hanura se-Indonesia, dan bukan acara deklarasi.

"Sementara saya bisa katakan itu hoaks. Karena yang terjadi di Hotel Royal sedang workshop DPD. DPD Hanura se-Indonesia."

"Kalau undang deklarasi, undang dari mana? Orang itu workshop," ujar Amar melalui sambungan telepon.

Amar sudah berkoordinasi dengan tim Pilkada Hanura di DPP bahwa deklarasi seperti dimaksudkan Siti Nur Azizah tidak benar.

"Kita sudah konfirmasi dengan tim Pilkada pusat. Dia saja kaget, enggak ada itu. Sementara kan kita bekerja bersasarkan PO 07 tahun 2019 tentang penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota 2020. Bekerja berdasarkan PO. Kita saja tim penjaringan belum selesai bekerja kok," ternag Amar.

DPC Hanura Tangsel sudah selesai menjaring bakal calon wali kota Tangsel, pada Sabtu (7/12/2019) dan ada 11 nama sudah mendaftar, termasuk Siti Nur Azizah.

Namun, dari 11 nama itu, DPC Hanura Tangsel masih memverifikasi berkas dan masih ada tahapan lain sampai akhirnya DPP Hanura yang memutuskan siapa calon yang akan diusung.

Dianggap Kegenitan

Amar malah menyebut Siti Nur Azizah kegenitan karena mengklaim mendapat dukungan dari DPP Hanura termasuk Ketua Umumnya, OSO.

"Calon genit bener baru silaturahmi bilang sudah dapat dukungan. Jalani saja dulu prosesnya. Lagi Pengin ngetop apa," kata Amar.

"Persyaratan calon wali kota dan calon wakil wali kota diatur di PO. Kita mengggunakan mekanisme dengan aturan yang real dari kita. Kalau ujug-ujug ada deklarasi kan aneh itu orang," tegas dia.

Amar memandang sikap putri Wakil Presiden Maruf Amin itu tidak mengindahkan kode etik, lantaran langsung melakukan pendekatan dengan elit pusat.

"Saya pikir calonnya saja terlalu genit, kegenitan gitu kan. Pakai kode etik lah. Kita jangan mentang-mentang dekat dengan DPP, terus ke DPP, kan ada tahapannya," tegasnya.

Amar juga menyebut Nur Azizah norak lantaran sudah mempublikasi klaim dukungan walaupun masih dalam proses tahapan penjaringan.

"Saya ngapain konfirmasi ke Azizah, kan norak gitu, kok dipublish deklarasi. Memang Hanura bisa ngususng wali kota. Baru daftar kemarin kok langsung deklarasi, gimana sih. Emang kita kerja enggak pakai tahapan. Jadi, yang sehat saja gitu kan," jelasnya.

Pembelaan Siti Nur Azizah

Soal tanggapan yang beredar, Siti Nur Azizah heran dengan sikap DPC Hanura Tangsel yang tidak menerima dukungan OSO atas pencalonannya sebagai calon wali kota.

Siti Nur Azizah mengatakan pihak DPC Hanura Tangsel malah menyebut bahwa rekomendasi tetap dari DPP Hanura, saat mendaftarkan dirinya dalam penjaringan calon wali kota Tangsel.

"Beliau (Ketua DPC) sendiri yang sampaikan kalau nanti rekomendasinya tetap pusat. Kami juga sudah sampaikan ke beliau kalau kami juga melakukan komunikasi politik dengan elit-elit Partai Hanura."

"Kenapa kok terkejut kalau kemudian mereka menyatakan dukungannya," ujar Siti Nur Azizah.

Ia pribadi menghormati mekanisme partai dengan mengikuti penjaringan, namun tetap membangun komunikasi dengan para elite DPP Hanura sampai mendapatkan dukungan sang ketua umun.

"Ibu sudah ke DPC mengikuti konvensi dan menyerahkan persyaratannya dan proses itu saya kira tetap berjalan sebagai mekanisme partai. Karena konteksnya ibu diundang di kesempatan tersebut."

"Saya yakin nanti Partai Hanura yang akan mengkomunikasikannya dengan DPC. Adapun kami akan tetap menjalin komunikasi dengan DPC dan menyampaikan pertemuan dukungan tadi ke DPC," jelasnya.

Kritik Pedas Calon Lain

Tommy Patria Edwardy, salah satu pendaftar penjaringan tersebut, mengatakan, Hanura harus tetap menjalankan mekanisme penjaringannya.

Hal itu juga berarti membuka seluas-luasnya kesempatan kepada setiap pendaftar.

Lurah Cipayung ini ikut penjaringan bakal calon wali kota Tangsel di DPC Hanura.

"Sikap saya pertama Partai Hanura harus bijaksana dalam menyikapi perkembangan Pilkada Tangsel. Partai Hanura juga harus bisa menciptakan kepemimpinan yang baik."

"Dengan memberikan contoh bahwa proses seleksi harus melalui mekanisme yang baik dan memberikan ruang dan kesempatan buat kader terbaik Tangsel," ujar Tommy saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (17/12/2019).

Menurut Tommy, klaim Azizah tidak bisa lantas begitu saja memutuskan rangkaian tahapan penjaringan.

Ia siap beradu gagasan dan konsep untuk menunjukkan siapa yang pantas diusung Hanura.

"Berikan kami kesempatan untuk diuji publik. Meski kami bukan siapa siapa tapi kami siap untuk diuji."

"Biar masyarakat yang menilai. Jangan dibiasakan namanya proses main potong ini," tegas Tommy.

Tommy tidak sepakat dengan cara Siti Nur Azizah meraih dukungan pusat, sementara proses penjaringan di tingkat DPC Hanura Tangsel masih berlangsung.

"Jangan dibiasakan namanya proses main potong ini pelajaran buat partai lain, jangan melakukan yang sama," tegas Tommy.

Sedangkan, bakal calon wali kota lain yang mendaftar di Hanura, Beben Nurfadilah, mengatakan, komunikasi politik dengan elit-elit partai di pusat adalah hal yang sah.

Ia menganggap pola serupa terjadi di partai lain bisa saja terjadi.

"Ya bisa aja motong di DPP, bisa saja kalau memang punya kekuatan atau hubungan yang lebih, bisa saja itu," jelas Beben melalui sambungan telepon.

Namun, Beben juga menegaskan agar para calon tetap beretika dengan mengikuti setiap tahapan penjaringan.

"Sudah ngeklaim ya, kalau menurut saya ta memang semua pada prinsipnya nanti semua penentuan di DPP. Ya tapi kan tahapan-tahapannya lah."

"Kalau kita sebagai orang yang beretikalah ya, ikutin dulu tahapan-tahapannya lah ya. Ini kan seolah-olah DPC merasa terlewati," ujar Beben melalui sambungan telepon.

Berita Terkini