Tak hanya keranda dan cungkup makam, Sutarji juga mengoleksi benda yang bisa membuat bulu kuduk merinding.
Sebuah lemari disiapkan khusus untuk menyimpan koleksi tak lazim ini, di antaranya, belasan tali pocong.
Suami dari Tasmiati (54) ini memang kerap membantu pemakaman di desanya.
Bahkan dia masuk liang lahat untuk menata jenazah sebelum ditutup tanah.
Sutarji juga yang mengazani jenazah saat sudah di dalam liang lahat.
“Setelah di dalam liang lahat, tali pocong kan harus dilepas. Kemudian saya bawa pulang. Jadi bukan makamnya saya gali dan saya curi talinya,” ucap Tarji sambil terkekeh.
Sutarji hapal satu per satu tali pocong milik siapa yang disimpannya.
Selain tali pocong, ada sejumlah helm milik korban kecelakaan lalu lintas.
• Heboh Teror Kobra, Panji Petualang Beberkan Penanganan Tepat saat Digigit Ular Berbisa: Bukan Diikat
Helm-helm ini diambil dari lokasi kecelakaan ruas jalan raya Tulungagung-Blitar, Desa Aryojeding.
Di bagian bawah lemari juga tersimpan sebuah tambang warna biru.
Tambang yang lazim dipakai tali sapi ini bekas dipakai untuk alat gantung diri.
Di luar kepala Sutarji menyebut nama-nama korban.
“Ini tali pocongnya Pak Yai Bahroji, beliau meninggal ditabrak truk. Itu helmnya Mas Handik, dia meninggal ditabrak bus,” terang Sutarji sambil menunjuk satu per satu koleksinya.
Koleksi Benda Milik Korban Kecelakaan
Selain helm milik korban tabrakan, masih terdapat sejumlah koleksi benda tak lazim lainnya.
Di belakang ruangan ada sebuah keranda mayat yang ditutup kain, layaknya mayat yang siap diberangkatkan ke kuburan.