Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Penampilan Persija Jakarta musim ini membuat banyak suporter setianya, yaitu Jakmania kecewa.
Pasalnya, klub kebanggan ibu kota itu kini hanya bertengger di peringkat 13 dari 33 laga yang telah dimainkan.
Padahal, musim lalu klub berjuluk Macan Kemayoran itu berhasil menyabet gelar ganda, yaitu juara Liga Super 2018 dan Piala Indonesia 2018.
Menurut dia, penampilan Persija Jakarta jauh dari kata memuaskan.
Namun ada beberapa pemain yang ternyata mampu memberikan kontribusi kepada klub kebanggaan ibu kota.
Macan Utara, kelompok Jakmania asal Jakarta Utara, pun memilih empat pemain terbaik dari masing-masing lini di skuat Persija musim ini.
Untuk lini serang, Macan Utara melalui sang ketua, yaitu Ryan Kurniawan (32), memilih striker haus gol Marko Simic.
• Persija Jakarta Tumbangkan Kalteng Putra 3-1, Edson Tavares Senang Rampungkan Misi di Liga 1 2019
Marko Simic memang sempat seret gol di awal liga.
Namun striker kelahiran Kroasia ini mampu menunjukkan tajinya.
Alhasil, Marko Simic hingga kini bisa memimpin daftar topskor dengan lesahan 28 golnya.
"Marko Simic itu pemain bagus, dia predator, pencetak gol ulung," ucapnya, Sabtu (21/12/2019).
"Dia harus dipertahankan management," sambung dia.
Kemudian, pemain terbaik di lini tengah versi Macan Utara disematkan kepada Sandi Sute.
"Dia gelandang pengangkut air yang luar biasa, gelandang pekerja keras. Dia bisa bantu penyerangan dan bisa bertahan juga," ujarnya.
Selanjutnya, Ryuji Utomo.
Penampilan konsisten Ryuji Utomo di lini pertahanan musim ini pun menjadi salah satu alasan Macan Utara memilih bek berusia 24 tahun ini.
"Dari dulu pennyakit Persija sebenarnya ya sektor pertahanan."
"Tapi Ryuji Utomo bisa main agak konsisten ya dibandingkan bek lain," kata Ryan.
Terakhir, sektor penjaga gawang.
Macan Utara tetap memilih kiper nomor satu Indonesia, yaitu Andritany.
Diakuinya, penampilan kiper Timnas Indonesia itu tak secemerlang tahun lalu.
"Untuk kiper Andritany mungkin performanya lagi kurang maksimal."
"Tapi dia menjadi salah satu pemain yang diandalkan oleh Persija," tuturnya.
Pemain asing dan lini tengah Persija Jakarta dikritik
Setahun usai berhasil merengkuh gelar juara Liga Indonesia 2018, penampilan Persija Jakarta menurun drastis di musim ini.
Klub kebanggaan ibu kota itu pun kini hanya bertengger di posisi 13 dari 33 laga yang telah dimainkannya.
Ryan menyebut, pembelian beberapa pemain asing yang kurang tepat menjadi salah satu penyebab menurunnya penampilan klub kebanggaan ibu kota itu.
Ia pun menyoroti dua pemain asing Persija, yaitu Joan Carlos dan Xandao.
Keduanya kurang memberi kontribusi bagi klub berjuluk 'Macan Kemayoran' itu.
"Pemain baru macam Joan Carlos itu pembelian gagal karena tidak terlalu menguntungkan Persija."
"Kemudian, Xandao juga pembelian gagal," ucapnya, Sabtu (21/12/2019).
Selain faktor beberapa pemain asing yang kurang memberikan kontribusi, ia pun menyebut lini tengah menjadi titik lemah permainan Persija musim ini.
Permainan Persija musim ini kurang greget dan terkesan monoton.
Sehingga kurang variasi dalam melakukan penyerangan.
"Ada beberapa lini yang menjadi titik lemah, terutama lini tengah ya."
"Ditambah sayap juga kurang memberi support ke Marko Simic," ujarnya.
Meski kecewa, Ryan mengaku mamaklumi menampilan buruk Persija musim ini.
Menurutnya, ini merupakan hal biasa yang bisa terjadi di klub manapun.
Seperti yang dialami klub sekaliber AC Milan maupun Arsenal yang performanya musim ini menurun dibandingkan tahun lalu.
"Terkait penurunan performa Persija, itu sebenarnya suatu hal yang lumrah di dunia sepak bola."
"Apalagi tahun lalu Persija merasakan gelar juara," kata Ryan.
"Untuk itu perlu suatu evaluasi yang harus dilakukan oleh management Persija," tambah dia.