Kisah Cinta Lettu Erizal Sidabutar Taklukan Hati Putri Komandan, Permintaan Ini Buat Bingung Kekasih

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Cinta Lettu Erizal Sidabutar Taklukan Hati Putri Komandan, Permintaan Ini Buat Bingung Kekasih

TRIBUNJAKARTA.COM - Lettu Erizal Sidabutar dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Sidikalang pada Jumat (20/12/2019).

Lettu Erizal Sidabutar gugur dalam tugasnya di Papua.

Jelang pemakaman Lettu Erizal Sidabutar, tampak kehadiran kekasihnya Putri Kladia, anak dari komandannya.

Putri Kladia terlihat sangat terpukul karena ia dan Erizal Zuhry Sidabutar akan melangsungkan pernikahan April 2020.

TONTON JUGA:

Di rumah duka, Putri Kladia mengenakan pakaian serba hitam.

Ia melaksanakan ritual adat Batak dengan merobek ulos parsirangan (perpisahan).

Momen ini sangat menyedihkan, banyak keluarga menangis.

Sobekan kain diletakan di atas peti jenazah, satunya lagi dipegang oleh Putri Kladia.

Nasib Malang Peserta CPNS Kemenkumham Terciduk Bawa Narkoba Saat Tes, Beli Sabu Seharga Rp 1 Juta

Putri Kladia menuturkan, sang kekasih tak lupa memberi kabar kebpadanya sebelum menuju lokasi tak bersinyal.

"Walau dia tugas, sibuk, dia selalu menghubungi saya sebelum naik heli (helikopter-red) pergi ke mana pun. Selalu menelepon, selalu minta doa. Kalau ada apa-apa, dia selalu minta didoakan dalam salat," tutur Putri Kladia.

Lebih lanjut, Putri Kladia memaparkan, sang kekasih berangkat tugas ke Papua tanggal 31 Januari 2019 silam.
Periode tugas itu, lanjut Putri, hingga tanggal 31 Desember nanti.

Putri mengaku, terakhir kali mereka bertemu di bulan April lalu, saat Erizal pulang ke Jakarta.

"Yang bulan April itu, dia cuma pulang sebentar. Tiga minggu, terus balik lagi ke Papua," ujar Putri Kladia.

Tiduri 14 Wanita Lalu Direkam, Ini Sederet Fakta Sopir Taksi Online Nekat Peras Korban

Erizal dan Putri Kladia lantas memanfaatkan masa pulang selama tiga minggu itu dengan menghabiskan waktu berdua. Waktu itu, Putri masih kuliah.

"Di rumah saja, kita sukanya di rumah. Di rumah saya, di Cijantung. Suka masak bareng, kita berdua suka masak soalnya, main-main (senda gurau-red), nonton TV, bersih-bersih rumah, dan banyak lagi. Jalan-jalan ke tempat seru, palingan cuma ke mal," tutur Putri Kladia.

Selama di Jakarta, Erizal selalu ingin berdua dengan kekasih hatinya, usai beres kerja.

Sang Putra Erizal Sidabutar Gugur di Baku Tembak dengan KKB (facebook/polda sumatera utara)

"Kebetulan di bulan April itu, aku kosong. Kuliah tinggal skripsi. Jadi, itulah momen-momen yang paling sering. Kan selama ini abang sibuk di kesatuan. Itu full selama dia pulang di Jakarta bulan April kemarin, dia menemani saya," aku Putri Kladia.

Saat bertemu bulan April itu, Putri Kladia sempat mengutarakan protes pada Erizal karena dinilai terlalu sibuk.

"Dia di Papua sering operasi, jadi teleponan sekali-sekali. Sampai saya bilang, 'Kok tim kamu melulu? Baru pulang, sudah balik lagi (kembali ke lokasi medan berat)'," ujar Putri Kladia.

Simak Doa Pagi Hari yang Disarankan Nabi Muhammad SAW, Agar Dapat Berkah

Putri Kladia mengaku jatuh hati kepada kekasihnya karena hubungan mereka saling membangun. Almarhum selalu memotivasinya, mulai kuliah hingga urusan kerja.

Kendati demikian, terdapat permintaan Erizal yang sempat membuatnya bingung.

"Waktu itu, saya ditantangnya untuk cepatkan skripsi. Alhamdulillah, sebulan setengah, selesai. Habis itu, dia suruh cari kerja. Belakangan, dia malah suruh resign bulan Desember ini, karena dia pulang juga tanggal 31 Desember," ujar Putri Kladia.

Putri kala itu bingung dan Erizal kemudian mengutarakan alasannya menyuruh Putri mengundurkan diri dari pekerjaan.

"Dia bilang, 'Nanti aku pulang, kamu resign, iya. Kan kita mau menikah. Cita-cita kita kan menikah. Jadi, kamu ibu rumah tangga saja, urus anak dan urus suami'," ungkap Putri.

Erizal Sidabutar dan kekasih (Kolase Instagram / TribunJambi)

Putri mengatakan, Erizal adalah pria romantis dan suka menggombal.

"Wah, kalau abang, tiap hari selalu gombal. Orangnya romantis sih," ujar Putri.

Kala diminta menyebut satu kata atau kalimat gombalan pamungkas Erizal, Putri enggan memberitahu. "Ah, banyaklah," ujarnya.

Kala disinggung, Putri enggan membeberkan secara detail soal perjumpaan mereka hingga akhirnya berpacaran.

Pria Bermotor Pamer Kemaluan di Bekasi, Begini Kesaksian Pengusaha Bengkel Dengar Teriakan Kencang

Ia cuma menyebut bahwa Erizal yang pertama kali men-chat dirinya.

"Waktu itu saya langsung bilang, saya butuhnya suami, bukan pacar. Dia kenalan lewat chat. Dikenalkan sama teman dia. Kemudian, dia ajak pergi, ketemuan. Saya bilang, 'Papaku, kalau mau ajak anaknya, harus datang ke rumah'," beber Putri Kladia.

"Ternyata dia berani. Jumpa pertama kali di rumah saya. Sebelumnya enggak ada yang berani," ucap Putri sambil tersenyum lebar.

Waktu didekati, Putri mensyaratkan tidak mau pacaran, tetapi dinikahi. Syarat itu pun diamini almarhum.

"Saya bilang soal saya mau serius, enggak mau pacar-pacaran. Dia bilang, tunggu saya selesai tugas," kata Putri Kladia.

Menurut Putri, hal yang paling dirindukan dari kepergian Alm Erizal ialah perhatiannya terhadap orang-orang yang ia sayang.

"Yang bikin kita berat ditinggal almarhum ialah karena almarhum orangnya perhatian, penyayang, dan pelindung. Dia enggak pernah khawatir sama dirinya sendiri. Dia lebih khawatir sama keluarga dan orang yang ia sayang," ungkap Putri Kladia.

Putri mengaku, pernah sekali, ada orang melecehkan dirinya. Erizal langsung naik pitam dan hendak memberi pelajaran pada orang yang melecehkan tersebut.

Sempat Hilang 4 Hari Baliana Sirait Ditemukan Tewas di Gunung Paro, Ini Pengakuan Terduga Pelaku

"Pernah sekali, ada orang berkata enggak enak ke saya. Dia langsung emosi. Saya selalu bilang ke abang, jangan pernah main fisik ke orang. Kalau sama saya, dia enggak pernah marah," tegas Putri Kladia.

Salah satu pesan terakhir Alm Erizal kepadanya, yakni almarhum akan pulang lebih awal jika berhasil keluar dari daerah konflik dengan selamat.

"Hari Sabtu tanggal 14 kemarin, sebelum dia meninggal, kami teleponan. Dia minta doa. Dia bilang mau pergi tugas, medannya sulit. Dia bilang, 'kalau aku selamat, aku pulang tanggal 25 Desember'," imbuh Putri Kladia.

Kapten (Anm) Erizal Zuhri Sidabutar berpulang di usia 29 tahun. Ia merupakan anggota Sat 81 Kopassus, satuan yang membidangi masalah Penanggulangan Teror.

Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 21 Desember 2019, Cancer Saatnya Percaya Intuisimu!

Putra kedua pasangan Aiptu Rukur Sidabutar dan Elisabeth Christina br Siahaan ini gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, Selasa (17/12/2019) lalu.

Saat itu, Erizal dan regunya tengah ditugaskan menjamin keamanan warga di daerah tersebut. Sebab, warga melaporkan sering mendapat gangguan keamanan, antara lain berbentuk intimidasi dan penjarahan harta-benda, dari KKSB.

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel (Sus) Taibur Rahman melalui rilis pers menyebut, hari itu ada dua prajurit Kopassus TNI yang gugur, yaitu Erizal dan Serda Rizky Ramadhan. (tribunjakarta/tribunmedan)

Berita Terkini