TRIBUNJAKARTA.COM, SEMANGGI - Polisi sudah menetapkan Husein Alatas atas dugaan pencabulan. Satu yang menjadi sorotan adalah tato wanita telanjang di tangan kirinya.
Husein Alatas yang dikenal sebagai pendakwah ini diketahui telah membuka praktik pengobatan alternatif selama setahun.
Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi mengatakan tersangka membuka praktik di Setu, Bekasi, Jawa Barat.
"Sudah sekitar satu tahun berjalan (praktik pengobatan alternatif)," kata Dedy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019).
Tersangka Husein Alatas menjanjikan kepada pasiennya bahwa segala penyakit bisa disembuhkan.
Sampai saat ini polisi baru menerima satu laporan terkait kasus pencabulan oleh tersangka Husein Alatas.
• Cerita Wanita Pemain Kuda Lumping Alami Hal Aneh: Makan Ayam Hidup-hidup Hingga Kerasukan Siluman
Korban dicabuli setelah merasa tak berdaya.
Kala itu, tersangka Husein Alatas membacakan doa dan menepuk bahu korban.
"Memang sudah lama praktik (pengobatan alternatif) ini," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
"Teknisnya mengobati segala penyakit. Masih didalami kemungkinan ada korban lainnya," ungkap Yusri.
Polisi menangkap Husein Alatas di Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/12/2019) kemarin.
Husein Alatas telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pencabulan.
Penetapan Husein Alatas sebagai tersangka setelah polisi mendapat keterangan para saksi dan korban dugaan pencabulan.
Korban lan yang melapor sehingga polisi menciduk Husein Alatas.
• Lokasi Pencabulan Pedagang Cilor di Kapuk Tetap Dipenuhi Penjual Jajanan SD
Dalam kasus ini polisi telah menahan tersangka Husein Alatas di Rutan Polda Metro Jaya.
Husein Alatas terancam dijerat Pasal 290 KUHP tentang Tindak Pidana Pencabulan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Tato Wanita Telanjang Kagetkan Keluarga
Polisi membekuk Husein dari rumah sekaligus tempat praktik pengobatan alternartifnya di Kampung Burangkeng RT 4/RW 7, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
Dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/12/2019) Husein Alatas dihadirkan ke hadapan wartawan
Penampilan Husein Alatas yang mengenakan baju tahanan warna oranye dan celana selutut, membuat kaget seorang pria mengaku kerabatnya.
"Saya kerabat dekatnya. Tadi saya mau menjenguk beliau enggak bisa."
"Katanya lihat saja waktu jumpa pers, makanya saya ke sini," kata pria berpeci dan berbaju batik kepada Warta Kota di Mapolda Metro Jaya, sesaat sebelum jumpa pers, Jumat (20/12/2019).
Saat Husein Alatas dihadirkan ke hadapan wartawan dengan kedua tangan terikat, pria tadi sempat berkomunikasi.
Pria itu tampak menyapa Husein Alatas dengan panggilan Habib.
"Masya Allah, Habib..," ungkap pria tadi.
Ia kaget karena ada tato wanita telanjang di tangan kiri Husein Alatas.
"Bertato pula," katanya dengan wajah sedih.
Husein tampak pasrah dan sedih sempat menjawab sapaan pria itu dengan bahasa Arab.
Selama jumpa pers, Husein Alatas kelihatan sedih dan pandangannya tampak kosong.
Sesekali ia menunduk, sesekali pula pandangannya menerawang dengan melihat ke atas.
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya kini masih terus mendalami kasus pencabulan dengan tersangka Husein Alatas.
• Lantang Akui Dipilih Jokowi Jadi Menhan, Masa Lalu Prabowo di Kopassus Dibeberkan Pengamat Politik
Polisi menduga korban pencabulan Husein cukup banyak atau masih ada korban lainnya yang enggan melapor.
"Sebab pelaku sudah tahunan membuka praktik pengobatan alternatif di Setu, Bekasi."
"Jadi masih kami dalami dugaan ada korban lainnya," kata Yusri.
Wadireskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedi Murti mengatakan indikasi pelaku cukup sering mencabuli pasien perempuannya sangat kuat.
"Indikasi bahwa korban pencabulan pelaku cukup banyak, sangat mungkin sekali. Ini sedang kami dalami lagi," kata Dedi.
Korban dicabuli Husein Alatas di tempat praktiknya pada Selasa, 26 November 2019 sekira pukul 12.00 WIB.
"Korban menderita sakit pendarahan rahim dan direkomendasikan rekannya berobat ke HA sebagai pengobat alternatif ini".
"Korban baru sekali itu berobat ke pelaku," kata Yusri.
Menurut Yusri, modus pelaku mencabuli korban adalah dengan membuat korban tak sadarkan diri dengan cara dihipnotis.
"Awalnya pelaku menyuruh korban berbaring di atas karpet dengan posisi korban di suruh menghadap ke tembok bagian dalam kamar atau berlawanan dengan pintu," kata Yusri.
Kemudian pelaku menyuruh korban menarik nafas tiga kali dan korban mengikuti saja apa yang pelaku perintahkan.
"Teknisnya pelaku mulai mengobati dengan cara tangan kanan pelaku memegang dan menekan bagian perut korban sebelah kanan."
"Tangan kirinya menepuk bahu sebelah kanan korban dua kali," kata dia.
Saat itu pelaku komat-kamit sambil membaca doa dan menyuruh korban untuk menarik nafas sebanyak 3 kali.
"Kemudian setelah itu tubuh korban merasa lemas dan korban pun merasa mengantuk hingga tidak sadarkan diri seperti dihipnotis," terang Yusri.
Selanjutnya pelaku menutup pintu kamar dan menguncinya agar tidak terlihat oleh orang lain.
"Kemudian pelaku kembali duduk dan membuka kaki korban agak lebar atau mengangkang."
"Saat itulah pelaku mencabuli korban," kata dia.
Pelaku kata dia menggerayangi alat vital korban.
"Korban akhirnya merasa pada alat vitalnya terasa sakit, sehingga korban terbangun."
"Korban kaget saat terbangun karena posisi tangan kanan korban berada di atas paha pelaku dan menggerayangi alat vitalhya," katanya.
Selain itu pakaian korban yang mengenakan baju terusan gamis sudah dalam keadaan posisi terangkat sampai ke paha dan celana dalamnya di lutut.
"Spontan korban berontak atau menepis tangan pelaku sambil berteriak ke luar ruangan," katanya. (TRIBUNJAKARTA.COM/WARTAKOTA)