Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember.
Anies turut memperingati Hari Ibu dengan mengunggah sebuah foto bersama sang nenek di akun Instagram pribadinya.
Anies Baswedan tampaknya tidak melihat Hari Ibu sebagai hari biasa.
Ia memiliki kisah tersendiri yang memengaruhi caranya menyikapi Hari Ibu.
Kisah tersebut yakni tentang cerita perjuangan neneknya yang bernama Barkah Ganis dalam melawan koloni penjajah.
• Kriss Hatta Unggah Foto Pertama Pascabebas dari Penjara, Barbie Kumalasari Terciduk Berkomentar Ini
Kisah tersebut disampaikan Anies Baswedan melalui sebuah postingan di akun Instagram pribadinya yang diunggah, Senin (23/12/2019).
Anies mengunggah sebuah foto almarhum neneknya yang tengah duduk di kursi roda.
Dalam foto tersebut tampak seorang pria yang diduga Anies Baswedan ketika masih muda tengah mencium pipi sang nenek.
Di pojok kanan bawah terdapat watermark yang bertuliskan tahun 1988.
Tak hanya itu di slide berikutnya, terdapat foto Anies Baswedan berdiri dan berfoto bersama sang nenek.
Dalam foto tersebut Anies Baswedan masih terlihat sangan muda.
Melalui caption Instagramnya, Anies Baswedan bercerita tentang sepenggal kisah perjuangan sang nenek dikala masa pra-kemerdekaan.
Anies Baswedan juga menjelaskan, bahwa neneknya dulu seorang penggiat pergerakan bagi kaum perempuan dan kerap mengikuti kongres perempuan di sejumlah daerah.
"Setiap Hari Ibu diperingati maka selalu juga teringat pada Nenek. Barkah namanya.
Lahir & besar di Tegal, Jawa Tengah, seorang pegiat pergerakan perempuan sejak pra-kemerdekaan.
Beliau adalah salah satu peserta Kongres Perempuan di Jogja.
Menjelang Kongres, Beliau berangkat sbg utusan dari Tegal, bersama para pegiat perempuan lainnya.
Mereka sdh siap dgn tiket kereta ke Jogja.
Saat tiba di Stasiun Tegal, mereka dihalau & dilarang naik kereta.
Petugas2 Belanda saat itu mencegah para perempuan2 utusan utk bs berangkat ke Kongres Perempuan itu.
• Usut Kasus Garuda, Erick Thohir Sampai WhatsApp Hotman Paris: Minta Nama Parmugari yang Jadi Korban
Perempuan2 itu tdk menyerah & tdk pulang ke rumah.
Mereka melawan. Mereka menantang.
Setelah berdebat & tak juga tembus. Tahukah apa yg mereka lalukan?
Para perempuan itu menuju ke depan lokomotif kereta yg sdh siap jalan.
Mereka semua berbaring di atas rel kereta, berjejer para perempuan itu memaparkan badan.
Dibawah terik matahari, depan moncong lokomotif mereka pasang badan, mereka tawarkan nyawa: berangkatkan kami atau matikan kami. Itulah harga mati yg senyatanya.
Stasiun gempar. Belanda gentar.
Akhirnya mereka diizinkan naik kereta.
Berangkatlah mereka ke Jogja.
Berkongres & ikut membangun pondasi perjuangan perempuan & perjuangan kemerdekaan.
• Ngaku Habiskan Rp 10 Juta Sekali Makan, Boy William Sontak Disemprot Sang Nenek: Makan Berlian Lu!
Semua itu dituturkan Nenek saat itu dgn penuh semangat.
Tiap Hari Ibu diperingati, Beliau selalu teringat masa2 perjuangan itu.
Nenek dikarunia umur panjang, meski di masa tuanya hrs duduk di kursi roda, Nenek ttp baca koran tiap hari, mengikuti perkembangan & tetap ajak diskusi siapapun yg berkunjung hingga menjelang wafat di usia 93 tahun.
Badannya memang tlh menua tp pikiran & semangatnya sll muda.
Saya bersyukur menjadi cucu yg tinggal serumah sejak bayi.
• Baru Lima Bulan Menikah, Pengantin Baru Ini Tewas Tersambar Kereta Bersama 5 Saudaranya di Cibitung
Sehari2 kami bersama di Jogja hingga saya harus berangkat melanjutkan kuliah ke Amerika.
Sejak masa kecil, nenek sering ajak ikut hadir berbagai pertemuan organisasi perempuan.
Selama bersama di Jogja itu pula, berderet kisah perjuangan & hikmah hidup yg diceritakannya, termasuk kisahnya ttg keberangkatan ke Kongres Perempuan itu," tulis Anies di caption Instagramnya.
Lebih lanjut Anies mengungkapkan, Hari Ibu tidak hanya untuk mengingat ibu, tetapi juga untuk mengingat pergerakan kaum perempuan menuju kemerdekaan.
"Hari Ibu di Indonesia, bukan hanya utk mengingat 'ibu' yg melahirkan & membesarkan kita tapi juga mengingat pergerakan kaum perempuan menuju memerdekaan & kemajuan bangsa," ungkap Anies di akun Instagramnya.