Kegelisahan Jalaluddin dan Firasat Sang Istri Soal Ucapan Terakhir Sopir Bus Sriwijaya

Penulis: Y Gustaman
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri Jalaluddin mengartikan Ferri akan lama keluar rumah karena pekerjaannya.

"Saat itu ibunya berpikir kata-kata itu berarti pulangnya mungkin agak lama. Ya, tapi tetap saja perasaan cemas itu ada," beber Jalaluddin.

Ia memastikan hari itu Ferri dalam kondisi sehat, fisiknya prima, tak punya riwayat penyakit parah.

Ridho Tewas Dikeroyok Saat Cari Adik, Pelaku Ngaku Kesal Lihat Ulah Korban yang Kerap Menganggu

Dianggap Sopir Senior

Almarhum Ferri merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Sekitar sudah 15 tahun terakhir Ferry bekerja sebagai sopir, baik bus maupun truk dan kerap kali bepergian keluar kota.

"Pernah beberapa kali pindah perusahaan juga. Ini saja sebenernya sudah mau pindah."

"Waktu itu melamar pekerjaan dan rencananya awal tahun baru akan kerja di tempat yang baru," ungkap Jalaluddin.

Belum sempat keinginannya pindah perusahaan, Ferri meninggal dalam kecelakaan.

Jalaluddin mencoba menerima takdir harus ditinggal lebih dulu sang anak.

"Kami cuma bisa ikhlas dengan musibah ini."

"Ini adalah jalan ajal bagi anak kami dan hanya berdoa yang bisa kami lakukan untuk memenangkan perasaan ini sekarang," ungkap dia.

Denpaji, karyawan bus Sriwijaya ini mengenal Ferri sebagai sopir kawakan.

"Sopir ini sudah senior, orangnya bagus bawa mobil dan juga tidak ugal ugalan," ungkap Denpanji.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi menjelaskan bus Sriwijaya nomor polisi BD 7031 AU yang Ferri kemudikan menabrak dinding penahan di Liku Lematang.

Halaman
1234

Berita Terkini