TRIBUNJAKARTA.COM - Aparat kepolisian Polda Sumsel terus mendalami kasus kecelakaan maut bus Sriwijaya yang terjadi pada Senin malam (23/12/2019).
Bus dengan nomor polisi BD 7031 AU jurusan Bengkulu - Palembang itu masuk ke jurang sedalam 75 meter, di Likung Lematang, Kecamatan Dampo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Akibat kecelakaan tersebut, 35 orang dinyatakan tewas.
TONTON JUGA:
Hampir seminggu peristiwa tersebut berlalu, kini pihak Polda Sumsel menuturkan hasil penyelidikan kecelakaan maut bus Sriwijaya.
• 5 Fakta Pekerja Pabrik Benang Tewas di Pajajaran Bogor, Sempat Pamit Kerja Malam Hari ke Ibunda
Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Pol Juni menuturkan, Feri Eprizal (34) sopir bus Sriwijaya ternyata membawa bus di luar lintas trayek dan tak pernah melintas di lokasi kejadian selama membawa kendaraan tersebut.
"Hasil penyelidikan kami terhadap trayek bus diketahui bahwa sopir tersebut tidak biasa melewati jalan TKP," tegas Juni pada Selasa (31/12/2019).
"Karena yang bersangkutan biasanya membawa bus trayek Bengkulu-Jakarta. Hanya saja pihak PO (Sriwijaya) memintanya untuk membawa trayek Bengkulu- Palembang," sambungnya.
Kombes Pol Juni memaparkan, pihaknya juga menemukan jika bus dalam kondisi transmisi netral sehingga langsung tergelincir ke dalam jurang.
• 4 Kontroversi Medina Zein, Sempat Seteru dengan Irwansyah, Ngaku Bipolar hingga Tertangkap Narkoba
Selain itu, kondisi bus yang telah berusia 20 tahun juga dinilai telah uzur.
Pihak kepolisian akan melakukan pengecekan, bagaimana mekanisme dikeluarkannya izin kir dari mobil tersebut.
"Sekarang kita sedang selidiki, penyebab kecelakaannya apa, apakah faktor manusia, kendaraan atau cuaca. Itu masih didalami Bagaimana busnya melalui uji puslabfor dan analisis traffic," tegas Kombes Pol Juni.
• Gelagat Aneh Sopir Bus Sriwijaya saat Pamit Pada Keluarga, Pesan Terakhir Buat Batin Ibunda Bergetar
Keluarga korban ajukan somasi kepada pengelola
Alm A Ulul Azmi binti Paeran Pranata, (15 tahun) yang menjadi korban kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam, tepatnya di tikungan Lematang Indah, Pagaralam, hari ini Rabu(25/12) di makamkan di TPU Prajen Dusun 1 Kelurahan Mariyana Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
Saat wartawan Sripoku.com/Tribunsumsel, mendatangi keluarga korban Bus masuk jurang ke kediamannya di Desa Prajen Kecamatan Mariyana, sang ibu, Parida Ariani merasakan kejanggalan atas meninggal anaknya.
Menurutnya, anaknya meninggal lantaran ketimpa motor yang dibawa oleh bus Sriwijaya di dalam bus tersebut.
• Jadi Korban Tewas Bus Sriwijaya Jasad Sari Sulit Teridentifikasi, Ini Percakapan Terakhir Korban
Hal itu ia dapatkan dari seorang temen anaknya yang selamat dari kecelakaan tersebut.
"Yo dek aku masih janggal soalnya kata Aldi kawan anakku itu ada motor di dalam bus itu, jadi anak aku pas mobil jatuh motor itu turun jepit anak aku," tuturnya sedih.
Selain itu, ia makin merasakan kejanggalan itu lantaran saat melihat lengan anaknya yang patah dan lebam.
"Aku juga liat dek di lengan mbak Ulum itu patah trus lebam kaya ketimpa sesuatu," ungkapnya.
Sang ayah Paeran Pranata juga menyatakan kemungkinan motor tersebut ada lantaran sungai tempat bus jatuh tidak lah dalam dan tidak deras sehingga kemungkinan besar untuk selamat.
• Tak Cuma Medina Zein, Ini Sederet Artis yang Sempat Konsumsi Amfetamin!
"Iya karena kami lihat busnya itu emang sudah tidak layak pakai terus juga arus sungai itu tidak dalam ataupun deras mereka bisa keluar kalau ga ketimpa barang yang berat," ungkapnya.
Ia juga mengaku kecewa lantaran belum adanya pihak bus Sriwijaya yang mengunjungi desa ini .
"Saya juga kecewa karena belum ada pihak bus yang mendatangi desa kami padahal korban dari desa ini 5 orang tapi yaudahlah saya ikhlas," ungkapnya dengan nada lemas.
Namun sang adik dari Paeran Pranata menyatakan akan mengajukan somasi ke PT bus Sriwijaya setelah 3 hari yasinan nanti.
"Nanti setelah 3 hari yasinan adik saya perwakilan dari desa ini akan mengajukan somasi ke pihak bus Sriwijaya," tutupnya. (TRIBUNJAKARTA/KOMPAS/SRIPOKU)